Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Wisata Medis Dalam Negeri, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah

Kompas.com - 29/08/2020, 06:03 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengadakan rapat koordinasi (rakor) dengan kementerian/lembaga (K/L) membahas rencana membangun wisata medis di Indonesia.

Ide ini muncul ketika analisis dari PwC pada tahun 2015 yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara asal wisatawan medis dengan jumlah 600.000 orang. Jumlah tersebut terbesar di dunia, mengalahkan Amerika Serikat dengan 500.000 orang wisatawan medis pada tahun yang sama.

Terlebih lagi, pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini, banyak pasien yang kerap berobat ke Singapura sekarang lebih memilih untuk berobat ke Indonesia lantaran ketidaknyamanan pemberlakuan karantina di negara tersebut.

Baca juga: Pemerintah Ingin Kembangkan Wisata Medis

"Melihat fakta-fakta itu, saya kira perlu kita bangun 'distrust' tentang pengalaman berobat di luar negeri agar menumbuhkan rasa percaya wisatawan medis Indonesia," katanya melalui keterangan Instagram-nya, Jumat (28/8/2020).

Lewat wisata medis ini, nantinya pemerintah melakukan diversifikasi ekonomi, menarik investasi luar negeri, penyediaan lapangan pekerjaan, pembangunan industri layanan kesehatan di Indonesia, serta menahan laju layanan kesehatan dan devisa.

Langkah ini dilakukan agar devisa tersebut tidak mengalir ke negara lain.

Untuk mendukung industri wisata medis ini, perlu adanya dukungan dari pemerintah melalui promosi masif serta fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Contohnya, dengan meniru RS John Hopkins yang berstandar internasional di AS.

"Karena itu, saya meminta BKPM untuk mencari investor potensial guna membangun rumah sakit berkelas internasional di Jakarta, Bali, dan Medan," ujarnya.

Baca juga: Erick Thohir: Industri Kesehatan RI Tak Jago Kandang

Dirinya juga akan mempertimbangkan izin mendatangkan dokter asing untuk spesialis tertentu. Namun, menurut dia, harus sesuai kebutuhan.

"Saya berharap momentum krisis pandemi ini bisa serius kita manfaatkan untuk membenahi infrastruktur, fasilitas penunjang, serta regulasi layanan kesehatan di Indonesia agar bisa lebih baik lagi dengan menciptakan perencanaan yang bagus dan terpadu untuk industri wisata medis dalam negeri," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Selama Nataru Bakal Ada Pembatasan Angkutan Barang, Catat Tanggalnya

Selama Nataru Bakal Ada Pembatasan Angkutan Barang, Catat Tanggalnya

Whats New
Daftar Lengkap UMP 2024 di Seluruh Provinsi Indonesia dan Kenaikannya

Daftar Lengkap UMP 2024 di Seluruh Provinsi Indonesia dan Kenaikannya

Whats New
Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Nataru 2023/2024 Akan Terjadi 2 Kali

Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik dan Balik Nataru 2023/2024 Akan Terjadi 2 Kali

Whats New
Pakai Generative AI, Layanan Amar Bank hingga Cinema 21 Makin Meningkat

Pakai Generative AI, Layanan Amar Bank hingga Cinema 21 Makin Meningkat

Whats New
Cara Klaim Kacamata BPJS Kesehatan

Cara Klaim Kacamata BPJS Kesehatan

Whats New
Ini 'Ramalan' Terbaru Ekonomi Indonesia dari OECD

Ini "Ramalan" Terbaru Ekonomi Indonesia dari OECD

Whats New
Terima Pendanaan dari Induk Usaha, BBN Airlines Tambah 40 Pesawat di Indonesia

Terima Pendanaan dari Induk Usaha, BBN Airlines Tambah 40 Pesawat di Indonesia

Whats New
Daftar Tarif Tol Trans Jawa untuk Kendaraan Golongan I

Daftar Tarif Tol Trans Jawa untuk Kendaraan Golongan I

Whats New
Kuota Solar Subsidi Diprediksi 'Jebol', Pemerintah Diminta Bijak Lakukan Penambahan

Kuota Solar Subsidi Diprediksi "Jebol", Pemerintah Diminta Bijak Lakukan Penambahan

Whats New
Akulaku Ajukan Rencana Action Plan, OJK: Kami Sedang Monitor Ketat

Akulaku Ajukan Rencana Action Plan, OJK: Kami Sedang Monitor Ketat

Whats New
Alasan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Per 1 Desember 2023

Alasan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Turun Per 1 Desember 2023

Whats New
Rencana Penyehatan Tersendat, OJK Bakal Panggil Pengurus AJB Bumiputera

Rencana Penyehatan Tersendat, OJK Bakal Panggil Pengurus AJB Bumiputera

Whats New
OJK Sebut Masih Ada 7 Dapen BUMN dalam Pengawasan Khusus

OJK Sebut Masih Ada 7 Dapen BUMN dalam Pengawasan Khusus

Whats New
Lebih 'Hijau', PLTU Paiton Pakai Biomassa Serbuk Kayu dan Bertahap Kurangi Batu Bara

Lebih "Hijau", PLTU Paiton Pakai Biomassa Serbuk Kayu dan Bertahap Kurangi Batu Bara

Whats New
Astra Otoparts Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1, Simak Persyaratannya

Astra Otoparts Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com