Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Awalnya Saya Setuju dengan Pembentukan Superholding BUMN Secepatnya

Kompas.com - 17/09/2020, 18:20 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu pembentukan superholding badan usaha milik negara (BUMN) layaknya Temasek Holdings milik Singapura kembali mencuat, setelah Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama mengutarakan kekesalannya terhadap manajemen Kementerian BUMN.

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, rencana pembentukan superholding tersebut bukan lah hal baru. Ide tersebut sudah muncul sejak Menteri BUMN pertama, atau waktu itu masih disebut Menteri Negara Pendayagunaan BUMN, Tanri Abeng.

Ia pun mengaku, dirinya sempat mendukung percepatan rencana pembentukan superholding BUMN itu.

Baca juga: Sindir Ahok, Stafsus Erick Thohir: Jangan Buru-buru Bentuk Superholding

“Awalnya saya termasuk yang setuju dengan pembentukan superholding secepatnya. Sekaligus sebagai tanda berakhirnya Kementerian BUMN,” ujarnya, dilansir dari laman resminya, Disway.id, dikutip pada Kamis (17/9/2020).

Namun, Dahlan menyadari pembentukan superholding tidak dapat dilakukan dengan cepat. Terdapat berbagai regulasi yang perlu disesuaikan terlebih dahulu agar rencana tersebut dapat terealisasi.

“Terutama UU (Undang-undang) Perbankan. Apakah realistis memaksakannya,” katanya.

Lebih lanjut, Dahlan menilai, proses pembentukan superholding berjalan relatif lambat. Hal itu diakibatkan pemerintah perlu membentuk holding perusahaan pelat merah secara sektoral terlebih dahulu.

“Tapi, holding demi holding terbentuk. Lambat, tapi tidak bisa dikatakan jalan di tempat,” ujar Dahlan.

Pria yang juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero), itu pun menyoroti pernyataan Ahok, yang menyebutkan pembentukan superholding sudah harus diselesaikan sebelum periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir.

“Kalau itu benar-benar terjadi, Presiden Jokowi pun dan BTP akan tercatat abadi dalam sejarah BUMN,” katanya.

Baca juga: Bertemu Erick Thohir, Ahok: Kritik dan Saran Saya Diterima dengan Baik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com