Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkat Pengembalian Pembiayaan Lembaga Keuangan Mikro Capai 98 Persen

Kompas.com - 02/10/2020, 14:08 WIB
Reni Susanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Pengoptimalan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) seperti Bank Wakaf Mikro (BWM) di masa pandemi mutlak dilakukan.

Akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad) Harlan Dimas mengungkapkan, LKM menjadi institusi yang paling mampu mengalirkan modal kepada usaha mikro dan kecil di sektor informal.

“Sampai 2018, hampir 500 juta masyarakat miskin bertambah baik hidupnya karena LKM,” ujar Harlan seusai Webinar Peluang dan Tantangan Keuangan Mikro Bagi UMKM pada Era dan Pasca Pandemi, Jumat (2/1/2020).

Data tersebut, sambung Harlan, diambil dari kajian Bank Dunia. Dalam laporan yang sama disebutkan, LKM dapat menjangkau 73 persen perusahaan mikro atau kecil yang tidak terjangkau bantuan pemerintah. Bahkan tingkat pengembalian pembiayaan yang disalurkan mencapai 98 persen.

Baca juga: Pengusaha Mikro Masih Bisa Daftar sebagai Penerima BLT Rp 2,4 Juta Per Bulan

Ia menilai, dengan tekanan perekonomian saat ini, LKM merupakan salah satu solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Melalui pemberdayaan usaha mikro dan kecil mereka bisa menyerap banyak tenaga kerja, dengan modal sedikit.

Kepala Bagian Pengawasan Industri Keuangan Non Bank KR 2 Jabar OJK Noviyanto Utomo menuturkan, saat ini terdapat 600.000 LKM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Dari jumlah tersebut terdapat 56 BWM.

Berdasarkan data sampai Agustus 2020 BWM telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp 45,5 miliar dengan total 32.803 nasabah.

Baca juga: Mulai Oktober, Bank Wakaf Mikro Hijrah ke Ekosistem Digital

Di Jabar sendiri nilai pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp 7,52 miliar.

Ia mengungkapkan, pandemi cukup memengaruhi BWM yang aktivitasnya ada di pesantren karena sempat ada pembatasan aktivitas saat diterapkannya PSBB.

Hal itu menyebabkan angka kredit macet di BWM sempat mengalami peningkatan.

“Namun, kini perlahan berangsur membaik. Di sisi lain OJK juga mendorong digitalisasi di jasa keuangan dan UMKM untuk merespon perubahan yang terjadi akibat pandemi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com