Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bantah Lancarkan "Jebakan Utang" di Negara-negara Afrika

Kompas.com - 20/10/2020, 10:01 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah China membantah keras tudingan kalau mereka telah mengatur jebakan utang atau debt trap di negara-negara Afrika seperti Nigeria. Tudingan tersebut dinilai tidak berdasar.

Konsul Jenderal China di Lagos (Nigeria), Chu Maoming, menegaskan pemerintah China sama sekali tak menggunakan instrumen bantuan utang untuk mendesain diplomasi perangkap utang di Afrika.

Kata dia, utang dari China tak begitu mendominasi di Afrika. Utang terbesar negara-negara Benua Hitam justru lebih banyak disumbang lembaga keuangan internasional.

"Jika kita merinci utang negara-negara Afrika, sebesar lebih dari dua per tiga berasal dari lembaga keuangan internasional dan kreditor komersial. Mereka yang lebih bertanggung jawab terkait keringanan utang," ujar Maoming dilansir dari The Guardian, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: 2 Periode Jokowi, Utang Luar Negeri RI Bertambah Rp 1.721 Triliun

Perangkap atau jebakan utang (debt trap) sendiri mengarah pada negara pemberi utang atau kreditor yang dengan sengaja memperpanjang kredit karena negara debitur mengalami kesulitan keuangan untuk membayar pinjaman yang jatuh tempo. 

Namun perpanjangan masa kredit biasanya mengandung syarat tertentu seperti negara kreditor mendapatkan konsesi ekonomi, bahkan politik, di negara debitur.

Untuk menjembatani kerja sama ekonomi di sana, China membentuk Forum on China-Africa Cooperation atau FOCAC. Bentuk bantuan China dalam FOCAC diklaim saling menguntungkan.

"Mengenai tuduhan palsu yang dibuat beberapa negara dan media terhadap China, saya ingin menunjukan bahwa bukanlah China yang memasang jebakan utang untuk Afrika. Dan China dengan tegas menolak label tersebut," tegas Maoming.

Baca juga: Gandeng Alibaba Group, Platform Ini Gratiskan Ongkir dari China

Menurut dia, justru lembaga keuangan dan negara kreditor lain yang melancarkan diplomasi jebakan utang dengan memberikan kredit namun dengan maksud terselubung. Maoming sendiri tak secara eksplisit menyebut negara-negara kreditor tersebut.

"Beberapa tahun yang lalu, ketika menangani masalah utang Afrika, negara-negara tertentu memasang banyak ikatan politik dan menetapkan standar dan ambang batas yang sulit dipenuhi oleh banyak negara Afrika," kata Maoming.

"Upaya mereka untuk mencampuri Afrika dengan memanfaatkan masalah utang telah banyak dikritik oleh negara-negara Afrika. China tidak pernah absen dalam hal mendukung Afrika. China akan terus memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan negara-negara Afrika serta menyelesaikan masalah utang melalui konsultasi persahabatan," kata dia lagi.

Ia melanjutkan, pemerintah China seringkali dituduh memiliki agenda terselubung dari pinjaman-pinjaman yang dikucurkan di Afrika. Padahal, banyak negara yang sudah terbantu dengan utang dari negaranya.

Baca juga: Beredar Isu Sinovac China Jual Vaksin Lebih Mahal ke RI, Benarkah?

“Dua puluh tahun sejak didirikan, FOCAC telah melakukan perjalanan yang luar biasa. Di bawah upaya bersama yang dilakukan oleh China dan Afrika selama dua dekade terakhir, FOCAC telah tumbuh menjadi lembaga yang penting dan dinamis bagi China dan Afrika untuk melakukan dialog kolektif serta mekanisme yang efektif untuk kerja sama praktis, dan mewakili bendera penting bagi Selatan," ucap dia.

Tak hanya ekonomi, banyak kerja sama China dengan Afrika di berbagai bidang yang difasilitasi dari FOCAC dan tentunya saling menguntungkan.

“Hubungan China-Afrika telah berkembang pesat di bawah bimbingan forum ini, dengan memperdalam rasa saling percaya politik, memperluas kerja sama praktis di semua bidang, dan lebih dekat antar orang dan pertukaran budaya. Hasil nyata dari forum tersebut telah sangat diakui oleh negara-negara Afrika dan secara luas dipuji oleh komunitas internasional," kata Maoming.

Baca juga: Janji Jokowi Pertumbuhan Ekonomi Meroket 7 Persen dan Realisasinya di 2015-2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com