Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Dampak Positif Realisasi Harga Gas Bumi 6 Dollar AS per MMBTU

Kompas.com - 20/10/2020, 19:47 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Pertamina (Persero) sebagai subholding PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), melakukan realisasi harga gas bumi 6 dollar AS per million british thermal units (MMBTU).

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung daya saing industri, sesuai Keputusan Menteri (Kepmen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 89K/2020.

Direktur Utama PGN Suko Hartono menambahkan, kebijakan harga gas 6 dollar AS per MMBTU pada tujuh sektor industri tertentu juga diambil untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo.

Terlebih, gas bumi memiliki porsi yang cukup besar pada struktur biaya produksi beberapa sektor industri. Keputusan penurunan harga gas bumi pun diharapkan langsung berpengaruh terhadap daya saing industri dalam negeri.

Baca juga: Pulihkan Ekonomi, PGN Berkomitmen Terapkan Harga Gas 6 Dollar AS Per MMBTU

“Selain penerapan protokol Covid-19 yang ketat, pemulihan ekonomi nasional dapat diupayakan melalui berbagai kebijakan termasuk implementasi Kepmen ESDM 89K/2020,” kata Suko, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Hingga kini, penurunan harga gas bumi terbukti memberi dampak positif pada beberapa hal.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan migas sebesar 17,4 persen pada September menciptakan recovery yang menjadi tanda positif bagi pemulihan ekonomi industri.

Hal tersebut diakui Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Faris Aziz.

"Penyerapan gas bumi PGN pada tujuh sektor indutri tertentu memang menunjukkan tren naik," kata dia 

Baca juga: PGN Berlakukan Harga Gas 6 Dollar AS per MMBTU untuk Industri Tertentu

Pada Agustus 2020, lanjut Faris, penyerapan gas bumi PGN berada pada angka 219 billion british thermal unit per day (BBTUD). Kemudian pada September 2020, angka tersebut naik menjadi 230 BBTUD.

Faris juga mengatakan, perhitungan Industri Outlook 2020 menunjukkan, realisasi harga gas 6 dollar AS memberi dampak positif pada pemulihan industri keramik nasional.

Terbukti, per September 2020, utilisasi kapasitas produksi nasional industri keramik meningkat hingga 60 persen.

Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI) pun memproyeksikan, sejak Juli 2020 produksi kembali meningkat dan dapat kembali ke level normal seperti sebelum pandemi, yakni pada angka 65 persen pada pada Q1 2021.

Baca juga: Resmi, Harga Gas Industri Turun Jadi 6 Dollar AS Per MMBTU

Hal tersebut membuat sektor industri keramik menargetkan kenaikan daya saing ekspor.

Tak hanya produk keramik, industri lain yang memiliki permintaan tinggi seperti farmasi dan fitofarmaka, alat perlindungan diri (APD) dan kesehatan, masker, sarung tangan karet, serta ethanol juga memperkuat neraca perdagangan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com