Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal UU Cipta Kerja, Boy Thohir: Tak ada Pemerintah yang Ingin Menyusahkan Rakyatnya...

Kompas.com - 20/10/2020, 19:01 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk, (ADRO)  Garibaldi Thohir menyatakaan, tidak ada pemerintah negara mana pun yang ingin menyusahkan rakyatnya. Menurut dia, hal ini memang diperlukan untuk meningkatkan iklim investasi, yang akhirnya berujung pada kesejahteraan rakyat Indonesia.

Demikian disampaikan pria yang akrab disapa Boy ini menanggapi polemik omnibus law UU Cipta Kerja terus berlanjut.

"Soal omnibus law ini, enggak ada pemerintah di negara manapun yang ingin menyusahkan rakyatnya. Saya percaya banget tujuan pemerintah dan DPR baik. Tinggal kita semua yang agak sedikit lebih mengerti untuk menjelaskan kepada adik-adik kita, saudara-saudara kita," ucap dia, dalam media gathering secara virtual, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Saat Sri Mulyani Pamer Pujian Lembaga Internasional soal UU Cipta Kerja

Boy mengatakan, sebagai pengusaha dirinya merasakan bagaimana kompetisi dengan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam dalam menarik investor ke negaranya masing-masing. "Jangan sampai kita sekarang dengan Kamboja dan Burma juga," tambahnya.

Menurut dia, untuk menarik investor tersebut, Indonesia memang harus memperbaiki kondisi investasi di dalam negeri.

"Uang itu tidak ada kewarganegaraannya, dalam arti investor itu tak ada yang bilang, 'O, kita cinta banget dengan Indonesia.' Kita harus compete dengan negara lain," tegasnya.

Boy mengatakan, untuk memulihkan perekonomian tahun depan,  Indonesia tingga bisa mengandalkan pada dua sektor, yakni ekspor dan investasi. Hal ini seiring dengan sektor pariwisata yang terpukul oleh pandemi Covid-19.

"Dengan kombinasi ekspor dan investasi kita bisa create jobs, bisa ciptakan pertumbuhan, hingga 2021-2022 kita bisa balik positif. Sehingga kita bisa jadi negara maju lagi," kata Boy.

Baca juga: Adaro Energy Bagi-bagi Dividen Rp 3,7 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com