Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target Inklusi Keuangan, OJK Fokus ke Wilayah 3T

Kompas.com - 20/10/2020, 18:50 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah berupaya mencapai target tingkat inklusi keuangan di atas 90 persen pada 2024.

Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan OJK, Edwin Nurhadi mengatakan, target tersebut bakal dicapai dengan menggenjot daerah yang inklusifitas keuangannya masih rendah, seperti di wilayah timur Indonesia.

"Daerah mana yang kita fokuskan? Di wilayah timur Indonesia dan wilayah 3T (terluar, terisolir, dan tertinggal). Tanpa itu, akan sulit kita mengakselerasi dan mencapai pemerataan keuangan inklusif," kata Edwin dalam dialog industri Tempo secara virtual, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Ekonom: Inklusi Keuangan Bukan Cuma Soal Punya Rekening, tapi Akses Kreditnya...

Edwin mengaku, wilayah timur Indonesia memang terkendala banyak hal dalam mencapai target percepatan keuangan inklusif. Sedangkan tingkat inklusi keuangan di wilayah barat dan tengah semakin cepat.

"Yang timur ini agak sulit. Ini kita fokuskan, makanya kita mendorong banyaknya agen-agen Laku Pandai di wilayah tidak terjangkau. Supaya mereka tetap bisa mendapat layanan jasa keuangan di daerah tersebut. Kata kuncinya adalah kita harus sinergi dan komunikasi," ujar Edwin.

Adapun saat ini, pihaknya menyelenggaran Bulan Inklusi Keuangan (BIK) sepanjang bulan Oktober. Penyelenggaraan BIK ini bertujuan agar akses keuangan semakin mudah didapatkan oleh masyarakat.

Dalam BIK, ada beberapa program, antara lain penyaluran kredit UMKM, penyaluran kredit melawan rentenir, tabungan dana pensiun mikro, hingga tabungan pelajar.

"Di daerah, kami dari OJK bersinergi dengan Kemendagri ada 197 Tim Percepatan Akses keuangan daerah. Oleh karena itu program-program yang diinisiasi pemerintah kita sinergikan dalam bulan inklusi keuangan," pungkasnya.

Baca juga: Kejar Target Inklusi Keuangan 90 Persen, Ini Strategi OJK

Sebagai informasi, pada 28 Januari 2020, Presiden RI Joko Widodo memberikan arahan dalam Rapat Terbatas Strategi Nasional Keuangan Inklusif. Presiden mengarahkan agar Indonesia bisa mencapai target inklusi keuangan di atas 90 persen pada 2024.

Sementara saat ini, indeks inklusi keuangan di Indonesia yang berada di angka 76,2 persen pada 2019 masih lebih rendah dibanding negara-negara emerging market.

Di India dan China misalnya, indeks inklusi keuangan telah mencapai 80 persen. Indonesia tercatat tertinggal dibanding negara lain di Asean. Pada 2017, indeks inklusi keuangan Malaysia telah mencapai 85 persen, dan Thailand mencapai 82 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com