Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Perdagangan, IHSG dan Rupiah Melemah

Kompas.com - 02/11/2020, 09:51 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (2/11/2020).

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 5.091,33 atau turun 36,89 poin (0,72 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 5.128,22.

Sebanyak 94 saham melaju di zona hijau dan 208 saham di zona merah. Sedangkan 158 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 1,3 juta saham.

Baca juga: Covid-19 dan Pilpres AS Jadi Sentimen IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, IHSG berpotensi melemah terdorong sentimen kenaikan kasus Covid-19 di berbegai negara. Misalkan saja, kenaikan kasus di Eropa yang mendorong Jerman dan Perancis melakukan pembatasan pada sektor bisnis.

Sentimen kenaikan kasus Covid-19 dari berbagai negara serta lock down di beberapa negara menjadi sentimen pemberat bagi bursa global,” kata Hendriko.

Sementara bursa saham Asia pagi ini berada di zona hijau dengan dipimpin indeks Nikkei yang naik 1,4 persen, kemudian indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,59 persen, dan indeks Strait Times bertambah 0,75 persen. Sedangkan Indeks Komposit Shanghai melemah 0,16 persen.

Sebagai informasi, akhir pekan lalu pasar saham AS berada di zona merah. Indeks Nasdaq melorot 2,45 persen, indeks S&P 500 turun 1,21 persen, dan indeks Dow Jones terkoreksi 0,59 persen.

Adapun rupiah di pasar spot pagi ini melemah hingga 65 poin. Melansir Bloomberg, pada pukul 09.15 WIB rupiah berada pada level Rp 14.690 per dollar AS atau melemah 0,44 persen dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.625 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, rupiah hari ini tertekan sentimen kenaikan kasus Covid-19 dan pemberlakuan lockdown di beberapa negara Eropa.

“Pemberlakuan lockdown akan mengganggu pemulihan ekonomi. Ini berpotensi mendorong pelemahan rupiah terhadap dollar AS karena pasar mencari aman di dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu, stimulus fiskal AS yang ditunda juga mendorong pelaku pasar mencari aset aman. Sementara sentimen dari dalam negeri, pasar mewaspadai kegiatan demo penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja yang akan berlangsung hari ini.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini berpotensi menguat tipis dengan kisaran Rp 14.600 per dollar AS hingga Rp 14.750 per dollar AS.

Baca juga: Kerja Sama Multilateral di Banyak Negara Dorong Rupiah Menguat Sore Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Masyarakat Diminta Tak Beli Barang dari LN via Jastip | Menko Airlangga: Toko Kelontong adalah Bisnis Menjanjikan

[POPULER MONEY] Masyarakat Diminta Tak Beli Barang dari LN via Jastip | Menko Airlangga: Toko Kelontong adalah Bisnis Menjanjikan

Whats New
Cara Beli Tiket Kapal Laut Online via Aplikasi dan Website

Cara Beli Tiket Kapal Laut Online via Aplikasi dan Website

Spend Smart
Cara Bayar Tagihan Listrik lewat DANA dengan Mudah dan Praktis

Cara Bayar Tagihan Listrik lewat DANA dengan Mudah dan Praktis

Spend Smart
Luhut Targetkan LRT Bali Dibangun Awal Tahun 2024

Luhut Targetkan LRT Bali Dibangun Awal Tahun 2024

Whats New
Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Sistem Pembayaran: Pengertian, Tujuan, dan Komponennya

Earn Smart
UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

UMKM di Gresik Ekspor Kulit Ikan Hiu dan Pari ke Hong Kong

Whats New
Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Indonesia Punya Waktu sampai 10 Tahun untuk Transformasi Ekonomi di Daerah Penghasil Batu Bara

Whats New
Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Apa Itu Reksadana? Ini Pengertian dan Jenisnya

Spend Smart
Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Tips Persiapkan Keuangan Sebelum Memasuki Masa Pensiun

Earn Smart
Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Kilas Balik Kereta Cepat: Mendadak China dan Tudingan Rizal Ramli soal Bekingan Pejabat

Whats New
Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Usai Coba Kereta Cepat, Banyak Penumpang Lebih Pilih Argo Parahyangan

Whats New
Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Garuda Indonesia Targetkan Jumlah Penumpang Naik 60 Persen hingga Akhir 2023

Whats New
Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Intip Kekayaan Duo Pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin

Whats New
Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Otorita IKN: Enggak Gampang Punya Punya Komitmen Perubahan Iklim, Nol Emisi Karbon 2030

Whats New
Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Bahaya Akses Data Pribadi pada Pinpri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com