Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesadaran Masyarakat Dinilai Jadi Tantangan Konservasi Energi

Kompas.com - 23/11/2020, 16:12 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengakui, tantangan menjaga lingkungan, dalam hal ini mengurangi jumlah penggunaan energi (konservasi energi), berasal dari kesadaran masyarakat sendiri.

Dia mengakatan, masyarakat harus diedukasi terlebih dahulu sebelum diajak kerja sama menghemat energi.

"Bagaimana mendorong kesadaran masyarakat, bahwa boros listrik itu bukan hanya selesai ketika dibayar. Saya boros listrik, tapi saya bayar. Betul, tapi ada konsekuensi lingkungan yang belum dipertimbangkan," kata Emil dalam webinar Sustainability Day Unilever Indonesia Foundation, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Sisa 1,5 Bulan, Penyerapan Anggaran PEN Baru 58,7 Persen

Emil menuturkan, edukasi bisa dimulai dengan mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pemerintah perlu memberikan sarana prasarana yang memadai, seperti ketersediaan tempat sampah.

Begitupun dengan menggalakkan penggunaan kendaraan umum, untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan pribadi. Dalam hal ini, digitalisasi berperan penting karena menghadirkan transportasi online.

"Transportasi online juga membuat orang mengurangi menggunakan kendaraan pribadi. Walaupun masih menggunakan bahan bakar konvensional, tapi setidaknya mengurangi tendensi masyarakat menggunakan kendaraan pribadi," ucap Emil.

Bicara soal emisi karbon, pemerintah juga perlu mempertimbangkan cara mengganti penggantian mobil konvensional dengan mobil listrik. Walaupun saat ini harganya masih mahal, penggantian kemungkinan akan terjadi masif ke depan.

Baca juga: Ini 3 Faktor Pendukung Agar SDM Indonesia Bisa Unggul

"Bagaimana kemudian dengan armada konvensional yang sudah ada? Bagaimana menggantinya akan mudah?," kata dia.

Adapun di Surabaya, pihaknya sudah mulai mendorong lembaga pendidikan seperti SMK ataupun kampus lebih aktif mengembangkan inovasi membentuk motor elektrik.

Tujuannya untuk mengurangi emisi karbon dari energi tidak ramah lingkungan. Pihaknya juga meminta anak sekolah dari usia dini diajari cara membuang sampah yang baik dan benar.

"Ini digabungkan dengan komitmen kita untuk memperbaiki bauran energi supaya lebih banyak memanfaatkan energi terbarukan yang notabene lebih bersih. Ini menjadi upaya terpadu untuk mewujudkan ekosistem yang lebih hijau," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia Hadapi Bonus Demografi pada 2037, Apa Manfaatnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com