Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Pangan Lokal, Pemerintah Fokus pada Tiga Hal Ini

Kompas.com - 27/11/2020, 08:24 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk memperkuat pangan lokal, pihak pemerintah fokus pada tiga hal yaitu budi daya, pengolahan, dan pemasaran.

“Budi daya yang dimaksud bisa dilakukan di mana saja, bahkan memanfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah,” kata Syahrul, seperti dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Hal tersebut dikatakan Syahrul, saat melakukan Launching Marketplace dan Ekspose Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Pangan Lokal, di Summarecon Mall Bekasi.

Acara yang berlangsung pada Kamis (26/11/2020)-Minggu (29/11/2020) itu dirangkai dengan focus group discussion (FGD) bertema Penderasan Diversifikasi Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Non Beras, di Harris Hotel and Convention Bekasi.

Baca juga: Olah Pangan Lokal, Usaha Kelompok Masyarakat Ini Beromzet Jutaan Rupiah Selama Pandemi

Adapun tujuan diselenggarakan acara tersebut untuk meningkatkan kapasitas para pengusaha UMKM pangan lokal binaan.

Kemudian, Syahrul melanjutkan, fokus kedua yaitu pengolahan termasuk industrinya, hadir dari kepercayaan bahwa Indonesia memiliki kemampuan besar dalam mengolah komoditas-komoditas pangan lokal.

“Kenyang itu tidak harus nasi, melalui kegiatan ini saya bisa melihat bagaimana komoditas pangan lokal bisa diolah menjadi makanan yang sangat menarik. Tadi saya lihat ada mi dari talas, sorgum, dan sumber pangan lainnya,” ungkapnya.

Terkait konsep terakhir yaitu pemasaran, Syahrul mengaku tidak hanya berusaha membuka ruang-ruang pemasaran secara langsung, tapi juga secara digital melalui berbagai marketplace.

Baca juga: Sumber Karbohidrat Selain Nasi dari Pangan Lokal

“Hari ini terbukti pangan lokal terbuka untuk pasar termasuk mal-mal. Ke depan saya akan bersurat dengan para kepala daerah untuk memberi ruang pada pengusaha UMKM pangan lokal agar dapat memasarkan produknya di tempat-tempat strategis di wilayahnya” ungkapnya.

Syahrul pun berharap, pandemi Covid-19 membuka peluang bagi UMKM untuk berkreasi menciptakan pasar baru, misalnya melalui transformasi digital.

“Saya merasa pada masa pandemi ini ada pendekatan pasar baru, orang bisa memesan makan dari rumah dengan sistem digital. Tinggal klik, pilih makanan lokal yang kita suka, dari Jakarta bisa dikirim kemana saja, dan cara-cara digital seperti ini akan terus kami dukung dan tingkatkan,” ungkap Syahrul

Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya akan mengimplementasikan tiga fokus arahan Syahrul melalui strategi-strategi khusus.

Baca juga: Ini Langkah yang Dilakukan Pemerintah untuk Penguatan Ketahanan Pangan, Apa Saja?

“Pertama seperti yang pak menteri katakan, kami akan fokus pada peningkatan produksi dan keteserdiaan pangan lokal, kemudian melakukan promosi atau kampanye secara formal melalui peraturan, surat edaran, ataupun instruksi, juga informal dengan media sosial,” kata Agung.

Agung melanjutkan, pihaknya juga akan memperbaiki akses pangan lokal melalui penguatan UMKM, dengan pendampingan, fasilitas pelatihan peningkatan kapasitas produksi dan branding produk, hingga kemudahan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kami juga akan berupaya membuka akses UMKM ke pasar fisik dan online,” ungkap Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com