Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman Ikan dan Tanaman Hias Meningkat 100 Persen, TIKI Berikan Layanan Tambahan

Kompas.com - 27/11/2020, 15:50 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Selama masa pandemi Covid-19, ada beberapa tren di masyarakat yang sedang naik daun. Dua di antaranya, menanam tanaman hias dan memelihara ikan hias.

Tren yang sedang naik daun tersebut pun berbanding lurus dengan peningkatan bisnis atau usaha tanaman serta ikan hias.

Melihat fenomena tersebut, perusahaan jasa pengiriman asal Indonesia PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) pun memberikan berbagai kemudahan pengiriman tanaman dan ikan hias bagi para pelaku bisnis dan masyarakat.

Perlu diketahui, Tiki mencatat volume pengiriman ikan dan tanaman hias meningkat signifikan selama masa pandemi. Pada Agustus sampai Oktober 2020, terjadi peningkatan lebih dari 100 persen dari total volume pada periode Januari hingga Juli 2020.

Beberapa komoditas ikan hias yang mengalami peningkatan pengiriman antara lain, ikan cupang, guppy, louhan, cichlid, dan discus. Sementara tanaman hias mencakup, philodendron, monstera, caladium, dan syingonium.

Baca juga: 6 Pilihan Pakan Ikan Cupang Selain Jentik Nyamuk

Adapun tujuan pengiriman terbesar terjadi di wilayah Jawa. Lalu, diikuti Pontianak, Tarakan, Makassar, Batam, Medan, dan beberapa kota lainnya di Sumatera.

Adapun beberapa layanan yang dihadirkan TIKI mulai dari pengemasan khusus, pengurusan surat karantina, serta pilihan pengiriman via udara, laut, dan darat yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

TIKI juga berinisiatif melakukan edukasi kepada para pebisnis ikan dan tanaman hias terkait aspek-aspek penting yang harus diperhatikan saat melakukan pengiriman ikan dan tanaman hias.

Selain itu, perusahaan pengiriman ini juga memberikan edukasi terkait kebijakan yang berlaku untuk pengiriman jalur udara yang meliputi biaya surcharge, batas minimum berat kiriman, dan surat karantina.

President Director TIKI Yulina Hastuti mengatakan, meningkatnya hobi ikan dan tanaman hias yang terjadi selama pandemi perlu dibarengi dengan pemahaman terkait keamanan pengiriman dan kebijakan yang berlaku, terutama dari otoritas angkutan udara.

Baca juga: Mau Kirim Ikan Hias? TIKI Beli Promo Potongan Ini

“Sebab, ikan dan tanaman hias termasuk dalam kategori special cargo yang membutuhkan penanganan khusus. Hal ini sangat penting agar proses pengiriman dapat berjalan dengan lancar, aman, dan diterima dalam kondisi baik,” ujar Yulina dalam acara talk show media dengan tema Mendulang Untung di Masa Pandemi yang diadakan secara virtual, Kamis (26/11/2020).

Dalam kegiatan edukasinya itu, pihak TIKI juga turut menggandeng influencer dan pelaku bisnis ikan serta tanaman hias, yaitu founder Fishkinianofficial Muhammad Rizky Rakayanto dan founder Delfawood Anjar.

“Mereka berbagi tips cara berbisnis serta merawat ikan dan tanaman hias agar layak jual. Hal ini merupakan salah satu bentuk dukungan kami untuk turut berkontribusi dalam pengembangan bisnis pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di sektor ini,” jelas Yulina.

Adapun untuk pengiriman ikan dan tanaman hias, TIKI menyediakan berbagai pilihan produk layanan. Untuk pengiriman yang mengutamakan kecepatan, TIKI memiliki produk Over Night Service (ONS) dan Two Days Service (TDS).

Sementara untuk pengiriman dengan biaya yang ekonomis, TIKI memiliki produk Regular (REG) dan Economy (ECO).

“Dengan berbagai pilihan produk layanan ini, penjual maupun pembeli memiliki fleksibilitas yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengirimannya,” ujar Yulina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com