Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Pemerintah Belum Izinkan Swasta Ikut Impor Vaksin Covid-19

Kompas.com - 01/12/2020, 21:34 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini belum mengizinkan pihak swasta untuk ikut mengimpor vaksin Covid-19. Sebab, dikhawatirkan jika swasta ikut mengimpor vaksin akan menyulitkan di sisi pendataannya saat dilakukan vaksinasi.

“Karena apa, kalau terlalu banyak distribusi yang tidak terkontrol ditakutkan nanti waktu vaksinasi terjadi kebingunan berbagai macam jenis vaksin, merk-merk. Harganya juga berbeda-beda,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam webinar, Selasa (1/12/2020).

Erick menambahkan, di tahap pertama, pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 terkait vaksin Covid-19. Dalam aturan itu, pemerintah menugaskan Kementerian Kesehatan untuk mengurusi soal jenis, distribusi dan harga vaksin Covid-19.

Baca juga: Pemerintah Bebaskan Pajak dan Bea Masuk Impor Vaksin Covid-19

“Kebetulan Kemenkes meminta kami untuk yang vaksin mandiri, tetapi kembali kita juga bukan menara gading, sehingga sejak awal kita libatkan swasta,” kata mantan bos Inter Milan itu.

Kendati begitu, Erick membuka peluang pihak swasta nantinya bisa ikut mengimpor vaksin Covid-19.

Namun, hal tersebut kemungkinan baru bisa terealisasi setelah vaksinasi tahap pertama telah dilakukan.

“Nah nanti ada kebijakan lain sendiri di tahun 2022-2023 ketika mayoritas penduduk Indonesia sudah divaksin, ya bukan tidak mungkin pelibatan swasta dilebihkan, yaitu misalnya bisa mengimpor vaksin sendiri dengan berbagai merk,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com