JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para pelaku usaha mikro di Indonesia, program Banpres Produktif sebesar Rp 2,4 juta ibarat dewa penyelamat bagi kelangsungan usahanya.
Terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 yang menghancurkan usaha mereka.
Hal ini pun diakui oleh para pelaku usaha mikro yang berasal dari daerah Provinsi Bangka Belitung, seperti Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Tengah.
Namanya Lisa. Perempuan asal Desa Kurau, Kabupaten Bangka Tengah ini telah merintis usahanya dalam membuat krupuk kemplang.
Baca juga: Bagaimana Cara Mendaftarkan Hak Merek untuk UMKM?
Dia menceritakan, sejak ada pandemi, membuat hasil penjualannya menurun drastis. Biasanya ia mampu mendapatkan penghasilan sebesar Rp 350.000 per minggu, namun sejak mewabahnya pandemi, penghasilannya kini menjadi Rp 100.000 per minggu, karena jarangnya pengunjung.
Untuk menghidupi keluarganya, Lisa tetap memproduksi dan memasarkan kerupuknya melalui online.
Tanpa dia pikirkan sebelumnya, Lisa mendapat Banpres Produktif. Modal bantuan tersebut pun dia pergunakan untuk membeli bahan-bahan seperti tepung sagu, minyak goreng, ikan, dan cumi-cumi sebagai bahan baku utama, sehingga, ada stok dalam beberapa hari ke depan.
"Kini, dengan mulai adanya pengunjung dan pemesanan, maka hasil penjualan sudah mengalami peningkatan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, baru-baru ini.
Hal serupa juga dialami oleh Kartini, perempuan asal Bugis yang sudah lama menetap di Sungai Liat, Kabupaten Bangka.
Baca juga: Pelaku UMKM Lebih Cocok Menjadi Badan Usaha Perseorangan atau PT?
Usaha Kartini sehari-harinya adalah memproduksi kue-kue, termasuk kue khas Bugis seperti Bolu Pecca, Kue Jungkir Balik, Bolu Tape, Bolu Remang, dan Kue Sarang Semut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.