Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirNav Proyeksi Pergerakan Pesawat Capai 109.002 pada Periode Nataru

Kompas.com - 09/12/2020, 10:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AirNav Indonesia memperkirakan pergerakan pesawat udara (traffic movement) rute domestik maupun internasional akan meningkat mencapai 109.002 pergerakan pada Desember 2020.

Direktur Utama AirNav Indonesia M Pramintohadi Sukarno menjelaskan, tren peningkatan pergerakan pesawat sudah terjadi sejak Mei dan akan kembali meningkat pada Desember, seiring adanya momentum libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

"Peningkatan traffic movement pada bulan Desember akan mencapai 4,8 persen dibandingkan dengan bulan November 2020 yang mencapai 103.958 pergerakan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2020).

Baca juga: Kepala BKPM: China Ini Negara yang Ngeri-ngeri Sedap

Namun, bila dibandingkan dengan traffic movement pada Desember 2019 yang sebanyak 184.752 pergerakan, maka pada akhir tahun ini pergerakan pesawat turun sebesar 41 persen.

Pramintohadi mengatakan, memang tantangan yang dihadapi tahun ini jauh lebih berat dengan adanya pandemi Covid-19 yang memberikan dampak luar biasa terhadap semua sektor.

Kendati demikian, AirNav memastikan telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar layanan navigasi penerbangan tetap berjalan baik dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ketat.

Pengecekan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan dilakukan secara berkala melalui aplikasi berbasis daring. Pengawasan flight plan dan fleksibilitas slot penerbangan dapat diakses melalui aplikasi berbasis daring yaitu web flight plan dan Chronos.

Selain itu, publikasi informasi aeronautika berupa notice to airmen (Notam) juga telah disiagakan.

"AirNav Indonesia juga terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan pergerakan pesawat udara di ruang udara Indonesia,” imbuhnya.

Baca juga: Lelang Sukuk Negara, Pemerintah Kantongi Rp 6,1 Triliun

Pada periode angkutan Nataru tahun ini, kata Pramintohadi, pihaknya telah menyiapkan 52 posko monitoring yang tersebar di cabang AirNav Indonesia di seluruh Indonesia.

Posko monitoring ini berfungsi sebagai pusat koordinasi arus data dan informasi operasional layanan navigasi penerbangan selama periode Nataru. Posko ini beroperasi mulai 18 Desember 2020-4 Januari 2021.

Adapun untuk prediksi puncak arus mudik dan arus balik Nataru menggunakan angkutan udara pada tahun ini akan terjadi sebanyak dua kali.

Puncak arus mudik pertama pada 23 Desember 2020 dan arus balik pertama pada 27 Desember 2020. Kemudian, puncak arus mudik kedua adalah pada tanggal 30 Desember 2020 dan arus balik kedua pada 3 Januari 2021.

Pramintohadi menyatakan, operasional layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang AirNav Indonesia selama periode Nataru akan mengikuti operasional bandar udara.

Pihaknya pun terbuka untuk kemungkinan perpanjangan maupun penambahan operasional layanan navigasi penerbangan selama periode Nataru.

"Kami telah siap 24 jam penuh berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan industri penerbanga," tutup dia.

Baca juga: Harga Mulai Rp 25 Juta, Ini Daftar Lelang Mobil Sitaan Ditjen Pajak Jelang Akhir Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com