Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertahan Hadapi Pandemi, Haus! Fokus Penjualan secara Online

Kompas.com - 11/12/2020, 16:22 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memukul sebagian besar sektor ekonomi, termasuk industri makanan dan minuman atau food and beverage (F&B). Hal itu turut dirasakan pula oleh Haus! Indonesia, salah satu startup minuman lokal kekinian.

CEO Haus! Gufron Syarif mengatakan, awal kemunculan Covid-19 di Indonesia pada Maret 2020 memang memberikan dampak signifikan bagi perusahaan lantaran gerai-gerai diharuskan tutup.

Padahal, selama ini porsi penjualan Haus! secara offline cukup besar, yakni 50 persen, sisanya 50 persen kontribusi dari penjualan secara online.

Baca juga: Promo GoFood, Ada Diskon 30 Persen Kuliner Peserta Digitarasa

Di sisi lain, meski ada pelonggaran kebijakan pembatasan dan gerai bisa kembali buka dengan protokol kesehatan, tetap ada tekanan. Mengingat daya beli masyarakat yang turun dan sikap masyarakat yang mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Oleh karena itu, saat pandemi kami mitigasi dengan cara fokus sama penjualan di online," ujar dia dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/12/2020).

Pengalihan fokus penjualan dilakukan seiring mengikuti tren digitalisasi, di mana sepanjang pandemi masyarakat lebih banyak melakukan belanja secara daring.

Setelah mengubah strategi bisnis porsi penjualan online pun menjadi sebesar 70 persen, sedangkan 30 persen sisanya penjualan langsung di gerai.

"Fokus strategi kami meningkatkan traffic penjualan online, biar mereka stay at home untuk menjaga diri dari pandemi, tapi tetap bisa konsumsi minuman enak," kata Gufron.

Kendati demikian, kata dia, sejalan dengan tren peningkatan aktivitas masyarakat di luar rumah, penjualan Haus! saat ini sudah mulai mengarah seperti semula, yakni 50 persen dari online dan 50 persen offline.

Gufron mengatakan, penyesuaian bisnis memang dilakukan Haus! untuk menghadapi tekanan pandemi, tetapi dampak tersebut cukup mampu ditangani perusahaan. Sebab, target pasar dan lokasi penjualan Haus! yang memang cukup strategis.

Baca juga: BRI Ventures Suntik Modal Rp 30 Miliar ke Startup Minuman Lokal, Haus!

Haus! menyasar target pasar menengah dan menengah ke bawah, terutama segmen generasi milenial dan gen Z, dengan menyediakan minuman dengan harga yang terjangkau.

Sebanyak 35 pilihan menu makanan dan minuman yang ditawarkan dengan kisaran harga Rp 5.000-Rp 20.000.

Selain itu, 109 gerai yang dimiliki Haus! yang tersebar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), dan Bandung, juga berlokasi di luar pusat perbelanjaan dan berada di area padat penduduk.

"Penyesuaian itu pasti ada, tapi tidak besar, dan kami masih profit di 2020 ini. Kami jauh lebih beruntung, teman-teman yang jual di mal itu pasti sangat-sangat struggle dan challenging," kata Gufron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com