JAKARTA, KOMPAS.com - Utang menjadi salah satu aksi yang dikonotasikan negatif oleh banyak pihak, apalagi ketika melakukan pengelolaan keuangan.
Pasalnya, utang erat kaitannya dengan pengembalian bunga.
Namun, Direktur AXA Mandiri, Rudi Nugraha, menilai, utang merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam pengelolaan keuangan perseorangan.
Baca juga: Naik Lagi, Utang Luar Negeri Pemerintah RI Jadi Rp 2.836 Triliun
Akan tetapi, dirinya menekankan pentingnya kontrol dan tata kelola dalam berutang.
"Utang itu perlu kalau bisa di-manage," ujar Rudi dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (15/12/2020).
Menurut Rudi, utang hanya boleh dilakukan dengan porsi maksimal 30 persen dari gaji atau pendapatan perseorangan.
Apabila seseorang melakukan utang lebih dari itu, Rudi meyakini, orang tersebut akan mengalami kesulitan ke depannya untuk melunasi kewajibannya.
"Dia maunya ngutang terus, tapi enggak mau bayar. Mau gaya-gayaan, tampil keren dengan utang. Enggak bisa bayar akhirnya utangnya berbunga-bunga, kacau lah," tutur dia.
Baca juga: Tumbuh Melambat, Utang RI Tembus Rp 5.867 Triliun
Selain itu, Rudi menyarankan, apabila seorang individu ingin melakukan utang, pilihlah utang yang sifatnya berjangka panjang dengan bunga relatif rendah.
Rudi tidak menyarankan untuk mengambil utang berjangka pendek dengan bunga relatif tinggi, seperti halnya penggunaan kartu kredit.
"Kartu kredit itu adalah kartu yang sangat bermanfaat sekali. Tapi kalau kita salah menggunakannya itu akan menghancurkan masa depan kita," ucap Rudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.