Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Hidup DKI Jakarta Tertinggi, Terendah Papua

Kompas.com - 15/12/2020, 17:38 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan indeks pembangunan manusia (IPM) manusia berada di level 71,94 persen. Angka tersebut hanya meningkat tipis, yakni 0,03 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 71,92 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan bila dilihat berdasarkan provinsi, DKI Jakarta tercatat memiliki IPM tertinggi yakni 80,77. IPM DKI tersebut lebih tinggi dibanding dari rata-rata nasional.

Kemudian diikuti Yogyakarta yang sebesar 79,97 dan Kalimantan Timur 76,24.

Baca juga: Pengeluaran Per Kapita Susut, Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia RI Melambat

Sementara provinsi dengan IPM terendah yakni Papua yaitu 60,44, Papua Barat di 65,19, dan Nusa Tenggara Timur di level 66,11.

"PR yang perlu dipecahkan bersama ke depan adalah masih ada disparitas IPM yang tinggi di provinsi dan kabupaten/kota. Misalnya, di DKI Jakarta 80-an, tapi di Papua 60-an," ujar dia ketika memberikan keterangan pers secara virtual, Selasa (15/12/2020).

Namun demikian, Suhariyanto menjelaskan pada tahun 2020 ini tidak ada lagi provinsi yang masuk dalam kategori IPM rendah.

Berdasarkan catatan BPS, DKI Jakarta sebagai satu-satunya provinsi dengan status capaian pembangunan manusia yang sangat tinggi, yakni di atas atau sama dengan 80.

Sementara jumlah provinsi dengan status capaian pembangunan manusia yang tinggi atau di kisaran 70 hingga 80 pada tahun 2020 adalah sebanyak 22 dan dengan status sedang atau di kisaran 60 dan 70 sebanyak 11.

Baca juga: Kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia Antar-Daerah Tinggi

"Sejak tahun 2018, tidak ada lagi provinsi dengan status pembangunan manusia rendah setelah IPM Provinsi Papua meningkat statusnya dari rendah menjadi sedang," jelas BPS.

Untuk diketahui, Indeks pembangunan manusia mengukur kualitas hidup manusia yang dilihat dari kualitas kesehatan, pendidikan dan pengeluaran per kapita per tahun.

IPM dipakai untuk mengukur seberapa jauh program pembangunan yang telah dilakukan pemerintah untuk dapat meningkatkan kualitas hidup manusianya.

Sebelumnya, Suhariyanto juga sempat mengungkapkan lambatnya pertumbuhan IPM tahun ini disebabkan oleh penurunan nilai pengeluaran per kapita masyarakat akibat adanya pandemi Covid-19.

BPS mencatat, pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia pada tahun 2020 ini sebesar Rp 11,01 juta. Jumlah tersebut turun 2,53 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11,3 juta.

"Covid ini menyebabkan banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan sehingga bisa dilihat pengeluaran per kapita turun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com