Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbesar di ASEAN, PLTS di Waduk Cirata Dibangun Mulai Tahun Depan

Kompas.com - 19/12/2020, 09:56 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PTLS) Terapung Waduk Cirata di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat (Jabar) mulai di bangun pada tahun 2021, PLTS ini merupakan yang terbesar di Asia dan PLTS terapung pertama di Indonesia.

"Alhamdulillah peresmian pembangunan 145MW Cirata Floating Photovoltaic (PV) Power Plant, di Waduk Cirata, Cipeundeuy, di Kabupaten Bandung Barat, telah dilaksanakan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja dilansir dari Antara, Sabtu (19/12/2020).

PLTS Terapung Cirata dibangun oleh anak perusahaan PT PLN, yakni PT Pembangkit Jawa- Bali Investasi (PJBi) bermitra dengan Masdar, perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab (UEA).

Dengan konsorsium bernama PT Pembangkitan Jawa- Bali Masdar Solar Energi (PSME) saham dimiliki oleh PJBi sebesar 51 persen, dan 49 persen oleh Masdar. Adapun untuk proyek PLTS Terapung di Cirata punya nilai investasi sebesar 129 juta dollar.

Baca juga: PLN Bangun PLTS di Pulau Paling Utara di Kepulauan Seribu

"Ini salah satu project solar panel yang terbesar di Asia Tenggara, besarannya adalah 145 megawatt. Ini adalah betul- betul pembangkit listrik yang ramah lingkungan," ujar Setiawan.

PLTS terapung dibuat ramah lingkungan merujuk pada Persetujuan Paris, yakni sebuah persetujuan dalam kerangka UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) dalam mengawal reduksi emisi karbondioksida efektif yang mulai berlaku 2020.

Persetujuan dibuat pada Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2015 di Paris, Prancis.

"Kita mempunyai perjanjian, yakni Paris Agreement yang kita harus menurunkan emisi karbon. Ini adalah salah satunya yang ramah lingkungan yang pertama kali," ucap Setiawan.

Baca juga: 3 BUMN Indonesia Ini Berkolaborasi Garap PLTS di Afrika

"Kalau yang di darat kita sudah ada, tapi kalau yang mengapung di perairan itu baru pertama kali. Maka itu di samping kita punya pembangkit listrik, kita pun bisa menyelamatkan lingkungan, environtmentally friendly," tambah dia.

Pemda Provinsi Jabar berkomitmen melaksanakan green productivity sehingga akan hadir pembangunan yang berwawasan lingkungan demi menuju pertumbuhan ramah lingkungan atau "Green Growt in West Java".

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, proyek PLTS terapung ini bagian dari upaya menggali potensi energi surya di Indonesia yang sangat besar, yakni mencapai 207 gigawatt (GW).

Sementara pemanfaatan energi surya menurutnya saat ini baru 150 megawatt (MW). Dia berharap agar energi surya bisa memberikan kontribusi signifikan dalam mencapai target bauran EBT nasional.

Baca juga: Jonan: RI Negara Katulistiwa, Tapi Enggak Punya PLTS Besar

"Pengembangan PLTS Terapung Cirata ini merupakan salah satu dari 16 kerja sama yang telah disepakati antara Indonesia dengan UEA," ungkap Dadan.

"Kami harap proyek ini jadi inspirasi perusahaan besar lainnya untuk kontribusi dalam pemanfaatan EBT (Energi Baru Terbarukan) khususnya surya," papar dia.

Dadan menuturkan, Kementerian ESDM sudah memetakan pemanfaatan energi surya sampai dengan 2024. Beberapa klaster potensi di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) sektor pertambangan, sektor wisata, sektor perikanan, PLTS atap, PLTS terapung, dan sektor lain dengan kapasitas total mencapai 2,1 GW.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com