Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Tantangan yang Dihadapi Pemerintah Untuk Meningkatkan Ketahanan Energi Nasional

Kompas.com - 22/12/2020, 16:19 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah berupaya untuk memperbaiki tingkat ketahanan energi nasional.

Ini dilakukan untuk mengimbangi terus tumbuhnya permintaan terhadap energi.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan, jika dilihat dari indikator ketahanan energi saat ini Indonesia masih berada di posisi "tahan", dengan skor sebesar 6,57.

Baca juga: Bos Pertamina Beberkan Alasan Sektor Migas Defisit Meski Kelebihan Pasokan

Namun, pemerintah menargetkan tingkat ketahanan energi dapat terus diperbaiki hingga berada di level "sangat tahan" dengan rentang skor sebesar 8 hingga 10.

"Dengan skor yang masih 6,57 atau tahan, tentu ini mejadi tantangan bersama bagaimana kita meningkatkan ketahanan energi nasional menjadi ke level yang lebih tinggi lagi, sangat tahan," tutur Nicke dalam diskusi Outlook Perekonomian Indonesia 2021, Selasa (22/12/2020).

Untuk merealisasikan hal tersebut, Nicke menyebutkan, pemerintah bersama dengan stakeholders terkait telah merancang sebuah Grand Strategi Energi Nasional, yang di dalamnya membahas visi hingga upaya menggenjot tingkat ketahanan energi nasional.

"Dengan visi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional, maka sebetulnya tantangannya sebetulnya kelihatan mudah sekali," ujar dia.

Nicke pun menjabarkan, tantangan pertama yang dihadapi ialah terus menurunnya produksi minyak mentah dalam negeri, sehingga mengakibatkan impor minyak maupun BBM jenis bensin meningkat.

Baca juga: Pertamina Pasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap di 63 SPBU

Kemudian, membengkaknya impor elpiji untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, disebut sebagai tantangan kedua yang akan dihadapi pemerintah guna menciptakan kemandirian energi.

Tantangan terakhir yakni masih belum terintegrasinya infrastruktur gas dan listrik di dalam negeri.

Merespons tantangan tersebut, pemerintah bersama stakeholders terkait telah menyusun 11 program utama yang akan dilakukan ke depannya.

"Ada 11 program yang sebagian besar menjawab bagaimana kita menurunkan impor dan memaksimalkan dengan mengolah sumber daya alam yang banyak dimiliki Indonesia," ucap Nicke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com