JAKARTA, KOMPAS.com - Industri manufaktur di Indonesia mulai menunjukkan kemajuan positif.
Hal tersebut dibuktikan dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.
Peningkatan indeks ini didukung adanya pertumbuhan pesanan baru, yang mengacu ekspansi solid pada output.
Baca juga: Jika Vaksinasi Covid-19 Lancar, Industri Manufaktur Diproyeksi Tumbuh 3,95 Persen di 2021
Kenaikan ini merupakan tercepat kedua dalam sejarah survei selama hampir sepuluh bulan.
"Ini capaian yang luar biasa, saya berterima kasih kepada para pelaku industri yang tetap berusaha semaksimal mungkin mengoptimalkan sumber daya yang ada di tengah keterbatasan yang ada. Hal ini juga menunjukkan bahwa langkah-langkah kebijakan Kementerian Perindustrian mampu mendorong hal ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui keterangan tertulis, Senin (4/1/2021).
Untuk tahun ini, pertumbuhan industri tersebut diperkirakan kembali ke jalur positif.
Seluruh subsektor manufaktur digadang-gadang kembali bergairah.
Baca juga: Kemenperin Bidik Investasi Industri Manufaktur Rp 323,5 Triliun pada 2021
"Dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi sudah bisa kembali pulih, kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh 3,95 persen," katanya.
Optimisme tersebut sejalan dengan investasi pada industri pengolahan nonmigas yang masih tumbuh positif.
Pasalnya, kendati pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) diproyeksikan terkontraksi 2,22 persen pada 2020, nilai investasinya justru meningkat dan berpotensi melonjak tahun ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.