Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sahamnya Meroket Usai Dibeli Raffi Ahmad dan Ari Lasso, Ini Profil MCAS

Kompas.com - 06/01/2021, 10:04 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) saat ini sedang naik daun. Hal ini terjadi lantaran dua artis Ibu Kota, Raffi Ahmad dan Ari Lasso, pamer cuan di Instagram setelah membeli saham tersebut.

Dalam sebuah unggahan di Instagram, Raffi Ahmad mengaku pertama kali menginvestasikan tabungannya di saham. Selang tiga minggu investasi, tabungannya sudah naik 20 persen menuju 30 persen.

Sementara itu, Ari Lasso yang mulai berinvestasi saham sejak tahun 2009 juga pamer dengan hasil investasi sahamnya di salah satu perusahaan yang menjadi andalannya, yakni MCAS.

Baca juga: Kala Raffi Ahmad dan Ari Lasso Pamer Cuan Usai Nabung Saham

PT M Cash Integrasi Tbk merupakan perusahaan distribusi digital di Indonesia yang menyediakan lifestyle platform untuk mempermudah kehidupan masyarakat Indonesia dalam melakukan transformasi, dari gaya hidup konvensional menjadi gaya hidup digital.

Emiten berkode MCAS itu mulai melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 1 November 2017.

Saat listing di BEI, harga saham MCAS Rp 1.385. Pada penutupan kemarin, harga saham MCAS sudah melonjak 8,3 persen di level Rp 4.550.

Mengutip data RTI, komposisi kepemilikan saham MCAS yakni sebanyak 18,1 persen dimiliki oleh PT 1 Inti Dot Com sebanyak 157 lembar saham. PT Hero Intiputra sebanyak 8,4 persen atau 72,9 juta saham.

Kemudian, PT Kresna Graha Investama Tbk mengantongi 6,9 persen saham atau sejumlah 60,6 juta saham, PT Kresna Karisma Persada 6,2 persen atau 54,2 juta saham, dan PT Nusantara Teknologi Perkasa 5 persen atau 43,9 juta saham.

Sementara itu, Direktur MCAS Suryandy Jahja 0,6 persen atau 5,3 juta saham dan Presiden Direktur MCAS Martin Suharlie 9,3 persen atau sejumlah 81,5 juta saham.

Baca juga: Pamer Nabung Saham, Raffi Ahmad dan Ari Lasso Bakal Dipanggil BEI

Adapun saham yang dimiliki masyarakat sebanyak 44,7 persen atau 388 juta saham dan saham treasury sejumlah 1,08 persen atau 9,3 juta saham. Total saham MCAS keseluruhan berjumlah 867,9 juta saham.

MCAS menggunakan model bisnis yang terintegrasi untuk memaksimalkan nilai melalui platform O2O (Online to Offline), aplikasi, dan IoT berkesinambungan dengan teknologi terdepan untuk meningkatkan bisnis para mitra usaha dan menyediakan kenyamanan bagi para pengguna.

MCAS mendistribusikan berbagai produk digital, seperti top up, multi-billers, travel bookings, e-ticket, dan voucer digital lainnya, lewat empat channel utama, yaitu kios digital, jaringan wholesale, kasir, serta aplikasi mobile dan chatbots.

Baca juga: Marak Influencer Saham, BEI Ingatkan Potensi Tuntutan Hukum dari Follower

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com