Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampu Beli Kastil di Belanda, Simak Strategi Bertahan Minyak Kutus-kutus

Kompas.com - 11/01/2021, 16:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah familiar dengan minyak balur asli Bali, Minyak Kutus-kutus? Di balik ketenarannya, ada banyak cerita dari sang pemilik merek, Servasius Bambang Pranoto.

Meski diakuinya omzet menurun 50 persen selama pandemi Covid-19, produsen minyak ini masih mampu bertahan di tengah pandemi.

Bahkan, produk asli Indonesia ini mau go internasional ke Amsterdam, Belanda, dengan membeli sebuah kastil.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis Bagi Generasi Milenial dan Gen Z

"Kita beli kastil di Belanda, untuk kantor Kutus-kutus. Karena saya jalan di Eropa kemarin 12 hari, produk Indonesia enggak ada yang bunyi satu pun," kata Bambang dalam media briefing BCA secara virtual, Senin (11/1/2021).

Lantas, bagaimana strategi bertahan Minyak Kutus-kutus di tengah pandemi?

Bambang menjelaskan, kuncinya ada pada produk, teknik mengelola keuangan, dan pemanfaatan sosial media untuk sarana pemasaran.

Dia menyarankan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk mengadopsi tiga kunci ini.

Menurut Bambang, produk yang bagus (excellent product) adalah kunci utamanya.

Baca juga: Melihat Langkah Grup Salim di Bisnis Perbankan

Semua merek besar di dunia, seperti Apple, Coca-cola, hingga Windows, bisa maju karena perancangan produknya sudah terjamin dan dibutuhkan pasar.

"Intinya produk. Kalau produk punya kualitas tinggi, akan otomatis bisa berjalan dengan baik. Untuk itu kepada teman-teman UMKM, tolong sekarang lihat ke produk dulu," saran Bambang.

Dalam usahanya, Bambang mengaku banyak belajar membuat produk sebelum diluncurkan ke pasar.

Usai minyak buatannya mampu menyembuhkan penyakit lumpuh yang diderita Bambang, dia melakukan eksperimen lagi selama 2 tahun untuk memperbaiki produk tersebut.

"Di Kutus-kutus, saya mati-matian seperti itu. Begitu produk launching, tanggapannya luar biasa," ucap Bambang.

Baca juga: Geliat Bisnis Tanaman Hias, Omzet Bisa Rp 40 Juta Sebulan

Strategi selanjutnya adalah pengaturan keuangan.

Penggunaan utang dari perbankan pun harus dipakai secara efisien sehingga tidak menjadi beban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com