Sayang, negara berkembang dengan sistem relatif lemah seperti Kamboja perlu menempuh serangkaian penguatan yang diperlukan. Kamboja perlu menghindari penyusutan mata uang lebih lanjut mengingat sebagian besar transaksinya menggunakan dollar.
Pasalnya, penyusutan mungkin terjadi seiring dengan prospek perkembangan yuan digital dan ambisi China.
Namun terlepas dari status China sebagai ekonomi terbesar di dunia, penggunaan yuan atau renminbi tertinggal jauh dibanding mata uang internasional lainnya.
Menurut IMF, yuan hanya menyumbang 2,13 persen dari cadangan devisa global pada kuartal III tahun 2020. Pangsa pembayaran globalnya pun hanya 1,8 persen pada bulan Desember.
Kendati demikian, yuan digital bisa masuk ke negara berkembang di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Apalagi China mendorong bank lokal dan asingnya untuk menggunakan yuan di Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas batas. Ini tentu dapat meningkatkan rasio yuan dalam transaksi internasional.
Baca juga: Mau Bikin Uang Digital Sendiri, India Bakal Larang Bitcoin Cs
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.