Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral China Makin Gencar Sebarkan Yuan Digital

Kompas.com - 16/02/2021, 11:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sayang, negara berkembang dengan sistem relatif lemah seperti Kamboja perlu menempuh serangkaian penguatan yang diperlukan. Kamboja perlu menghindari penyusutan mata uang lebih lanjut mengingat sebagian besar transaksinya menggunakan dollar.

Pasalnya, penyusutan mungkin terjadi seiring dengan prospek perkembangan yuan digital dan ambisi China.

Namun terlepas dari status China sebagai ekonomi terbesar di dunia, penggunaan yuan atau renminbi tertinggal jauh dibanding mata uang internasional lainnya.

Menurut IMF, yuan hanya menyumbang 2,13 persen dari cadangan devisa global pada kuartal III tahun 2020.  Pangsa pembayaran globalnya pun hanya 1,8 persen pada bulan Desember.

Kendati demikian, yuan digital bisa masuk ke negara berkembang di Asia, Timur Tengah, dan Afrika. Apalagi China mendorong bank lokal dan asingnya untuk menggunakan yuan di Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas batas. Ini tentu dapat meningkatkan rasio yuan dalam transaksi internasional.

Baca juga: Mau Bikin Uang Digital Sendiri, India Bakal Larang Bitcoin Cs

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com