Peningkatan jumlah pengangguran pun turut membuat jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan. Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk miskin Indonesia mencapai 27,55 juta orang pada September 2020.
Jumlah tersebut meningkat 2,76 juta dibandingkan posisi September 2019. Angka tersebut membuat kemiskinan Indonesia kembali ke level 10 persen dari jumlah penduduk, yakni sebesar 10,19 persen.
Dengan demikian, tren penurunan angka kemiskinan yang terjadi hingga tahun 2019 pun terhenti. Sebab, dampak pandemi mulai terasa pada kuartal I-2020. Persentase penduduk miskin naik menjadi 9,78 persen, atau naik 0,37 persen dari Maret 2019.
Untuk diketahui, Indonesia untuk pertama kalinya mengalami angka kemiskinan di bawah 10 persen pada tahun 2018 .
BPS mencatat, persentase kemiskinan Indonesia sebesar 9,82 persen pada Maret 2018. Indonesia sempat mencapai titik terendah dalam hal persentase kemiskinan yakni sebesar 9,22 persen pada September 2019. Namun setelah itu, tren kembali berubah arah. Pada Maret 2020, persentase kemiskinan di Indonesia naik jadi 9,78 persen.
Baca juga: Pemerintah Minta Pengusaha Patuhi Regulasi Pengupahan Terhadap Pegawai
Sementara itu, dari sisi ketimpangan, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur oleh rasio gini adalah sebesar 0,385 per September 2020. Angka ini meningkat 0,005 poin dibandingkan dengan Rasio Gini September 2019 yang sebesar 0,380.
Namun dapat digarisbawahi, porsi pengeluaran penduduk kelompok 40 persen terbawah sebesar 17,93 persen .
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, porsi tersebut termasuk rendah karena berada di atas 17 persen. Bank Dunia membagi tingkat ketimpangan menjadi tiga kategori yaitu ketimpangan tinggi jika persentase pengeluaran kelompok 40 persen terbawah porsinya di bawah 12 persen, sedang jika antara 12–17 persen, dan rendah jika di atas 17 persen.
Meski begitu, Kementerian Keuangan menyatakan, peningkatan jumlah penduduk miskin yang terjadi di Indonesia lebih baik dari proyeksi Bank Dunia.
Lembaga keuangan dunia itu memproyeksikan angka kemiskinan Indonesia bisa mencapai 11,8 persen akibat pandemi Covid-19.
"Artinya, program PEN sepanjang 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta orang menjadi miskin baru," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febiro Kacaribu, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa (16/2/2021).
Sepanjang tahun 2020, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 695,2 triliun untuk program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN).
Baca juga: Satu Tahun Pandemi, Membangun Harapan lewat Vaksin untuk Guru