Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Erick Thohir: Kita Enggak Merasa Kecolongan Tesla Bangun Pabrik di India

Kompas.com - 04/03/2021, 19:44 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengaku tak merasa kecolongan saat mendengar produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla lebih memilih membuat pabrik di India ketimbang di Indonesia.

Sebab, sejak awal penjajakan dengan Tesla memang bukan untuk membuat pabrik kendaraan listrik di Tanah Air.

“Sebenarnya Tesla itu bikin mobil, nah kita ini bukan mobil. Kami ngejar Tesla itu bukan dari sisi bikin mobilnya ya, tapi dari sisi apakah nanti di battery-nya atau di charging-nya. Di rumah-rumah kan ada charging tuh, nah kita kejar sama Tesla itu di situ,” ujar Arya dalam diskusi virual tentang prospek pembentukan holding baterai, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Tesla Pilih Bangun Pabrik di India, Luhut: Future-nya Ada di Sini

Arya menjelaskan, sejak awal BUMN memfokuskan diri untuk membangun industri baterai kendaraan listrik.

Oleh sebab itu, akan dibentuk Indonesia Battery Holding (IBH).

“Kami sejak awal, kami di BUMN itu bukan membangun industri mobilnya, tapi membangun industri EV Battery. Makanya kemarin katanya Tesla ke India, kita enggak merasa kecolongan, karena kita bukan bangun pabrik mobil listrik. Nah nanti yang akan kita bicarakan apakah dia di charging-nya atau EV Battery-nya itu,” kata Juru Bicara Erick Thohir itu.

Di kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Percepatan Pengembangan EV Baterry Agus Tjahajana menambahkan, tahap diskusi antara pemerintah Indonesia dengan Tesla dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi.

Baca juga: Soal Tesla, Luhut: Saya Tidak Pernah Bicara Pabrik Mobil!

“Tesla itu pendatang baru. Jadi diskusinya dengan kami belum cukup matang. Jadi penjajakannya dilakukan oleh Kementerian Marves,” ungkap Agus.

Kendati begitu, lanjut Agus, pihaknya selalu siap jika nantinya Tesla ingin berinvestasi di Indonesia dalam pembangunan ekosistem kendaraan listrik.

“Tesla mau dimana, kami siap. Kami sediakan bahannya kalau diperlukan, kalau tidak ya enggak apa-apa. Jadi kita pada posisi yang lebih banyak menunggu, tapi yang dua (LG Chem dan CATL) ini sudah masuk yang lebih serius,” ucap dia.

Sebelumnya, dikutip dari Bloomberg, CEO SpaceX dan Tesla Inc, Elon Musk justru lebih tertarik membangun pabrik kendaraan listrik di India, untuk pertama kalinya.

Baca juga: Masih Ada Harapan, Kepala BKPM Sebut Negosiasi dengan Tesla Tetap Berjalan

Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan.

Pabrik kendaraan listrik di India tersebut, nantinya akan berdiri di Karnataka, negara bagian barat daya India yang ibu kotanya adalah Bangalur. 

Sebelum adanya kesepakatan, Tim Tesla dan Pemerintah India bernegosiasi terkait rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik selama enam bulan.

Rencananya, Tesla akan mendirikan fasilitas riset dan pengembangan di Bangalur, India. Perizinan pembangunan pabrik dan R&D juga telah diurus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com