Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Investasi Paling Pas buat Emak-emak, Pakai Duit Belanja Juga Bisa

Kompas.com - 06/03/2021, 12:03 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga atau emak-emak zaman now sudah melek investasi. Instrumen investasi yang dipilih pun tidak melulu yang konvensional, seperti emas.

Darimana uangnya? Tentu saja dari uang belanja yang diberi suami setiap bulan. Emak-emak kan biasanya paling pintar mengatur keuangan.

Menyisihkan sedikit uang belanja untuk ditabung. Kalau sudah terkumpul dibelikan emas perhiasan. Emas akan dijual bila sudah kepepet butuh duit, contohnya bayar uang pendaftaran sekolah anak, dan lainnya.

Selain emas perhiasan, berikut instrumen atau produk investasi yang cocok untuk kalangan ibu rumah tangga, seperti dikutip dari Cermati.com:

1. Fintech lending

Investasi di fintech peer to peer lending saat ini menjadi pilihan banyak orang, sebab dianggap menguntungkan dengan tingkat risiko minim. Sangat pas buat ibu rumah tangga yang notabene-nya mengandalkan penghasilan dari sang suami.

Menjadi investor atau istilahnya lender di fintech lending tidak butuh modal besar. Dengan modal mulai dari Rp 100 ribu saja, Anda bisa mendapat keuntungan atau imbal hasil hingga 16 persen per tahun.

Bahkan ada perusahaan fintech lending yang menawarkan 18 persen. Imbal hasil ini lebih tinggi dibanding suku bunga deposito yang berkisar 4-7 persen per tahun.

Selain itu, investasi di fintech lending termasuk minim risiko karena semua proses diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Itu kalau yang legal ya. Makanya jangan sampai terjebak pada investasi bodong.

Baca juga: Gedung Sarinah Akan Dilengkapi Fasilitas Trading House, Apa Itu?

2. Surat Utang Negara (SUN)

Surat Utang Negara atau SUN merupakan salah satu favorit emak-emak masa kini. Khususnya instrumen Obligasi Negara (ON), yakni SUN bertenor lebih dari 12 bulan. Contohnya ORI yang dijual ritel atau ketengan.

Buktinya saja ORI 019 diborong emak-emak. Masuk dalam urutan tiga besar investor ORI 019 berdasarkan profesi, menurut data Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Itu karena ORI bisa dibeli dengan modal Rp 1 juta. Keuntungannya melebihi suku bunga deposito bank-bank BUMN dan dibayarkan setiap bulan selama 3 tahun sesuai tenor ORI.

Belum lagi SUN, termasuk ORI masuk investasi berisiko kecil. Sebab kupon atau keuntungan dan pokok investasi dijamin negara, sehingga tidak ada yang namanya gagal bayar. Biasanya kan emak-emak gak mau rugi.

3. Reksadana Pasar Uang

Mau yang agak menantang, reksadana pasar uang bisa Anda dekap. Investasi efek bersifat utang (surat utang/obligasi) dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.

Bisa banget untuk ibu rumah tangga yang ingin menjaga likuiditas dan nyari aman, karena risikonya tidak seekstrem reksadana saham.
Akan tetapi, memilih investasi reksadana pasar uang tetap cuan. Menawarkan rata-rata keuntungan hingga 20 persen per tahun. Lagi-lagi lebih tinggi dari bunga deposito.

Gak usah kaget dengan modal investasinya. Receh banget, bisa dimulai dari Rp 10 ribu untuk reksadana online. Selain itu, bebas pajak pula kalau menaruh uang di produk reksadana.

Menariknya lagi, jika butuh uang mendesak buat bayar SPP anak, melunasi utang, dana di reksadana pasar uang bisa ditarik kapan saja. Tidak ada potongan atau penalti.

Baca Juga: Lapor Pajak Saham di SPT Tahunan, Begini Caranya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com