Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Tingkat Konsumsi 30 Persen Penduduk Termiskin RI Sudah Berangsur Pulih

Kompas.com - 09/03/2021, 07:08 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bantuan sosial yang diberikan pemerintah memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh pihak Kemenkeu.

Bendahara Negara itupun mengatakan, sebanyak 30 persen masyarakat yang berada dalam kategori termiskin, bahkan saat ini tingkat konsumsinya sudah hampir sama dengan masa sebelum Covid-19.

"Berdasarkan survei yang dilakukan untuk melihat apakah (bansos) ini menguntungkan bagi masyarakat dan keluarga kelompok 40 persen terbawah, ada hasil yang memberikan harapan," ujar Sri Mulyani dalam sebuah webinar, Senin (9/3/2021).

Baca juga: 2 Juta Anak Terancam Jatuh Miskin Jika Bansos Dihentikan

"Yang masuk dalam 30 persen terbawah ini dalam hal konsumsi rumah tangga hampir sama dengan situasi pra Covid-19," jelas dia.

Ia pun mengatakan, dengan demikian, artinya mereka yang masuk dalam kategori 30 persen terbawah tersebut sudah dilindungi oleh bantuan pemerintah.

Sebab, penduduk yang berada di dalam kategori tersebutlah yang paling terdampak pandemi.

"Karena memang yang paling terdampak itu masyarakat kelas menengah ke bawah," ujar dia.

Di sisi lain, ia mengatakan, pemerintah juga membantu UMKM di tengah pandemi dengan memberikan keringanan berupa restrukturisasi pinjaman mereka di bank serta memberikan subsidi bunga.

Sri Mulyani mengatakan, sebanyak 9 juta pelaku UMKM sudah memiliki akses perbankan yang telah mendapatkan dukungan dari pemerintah pada tahun 2020. Jumlah tersebut meningkat menjadi 15 juta tahun ini.

"Banyak UMKM yang menggunakan bantuan pemerintah tersebut untuk menambah modal, atau melanjutkan aktivitas usahanya. Beberapa juga menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan harian rumah tangganya," ucap Sri Mulyani.

Baca juga: Babak Baru Kasus Tunggakan Utang Bambang Trihatmodjo Lawan Sri Mulyani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com