Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Turun 8,6 Persen Sepanjang 2020

Kompas.com - 09/03/2021, 13:52 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja industri asuransi jiwa di Indonesia turut terdampak pandemi Covid-19 sepanjang 2020.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatatkan total pendapatan di tahun lalu sebesar Rp 215,42 triliun.

Realisasi itu turun 8,6 persen dibandingkan dengan 2019 yang senilai Rp 235,80 triliun.

Baca juga: OJK: Portofolio Investasi Industri Asuransi Segera Dibatasi

"Akibat pandemi Covid-19 asuransi jiwa juga alami penurunan tapi sedikit dibandingkan industri lainnya yang turun mencapai dobel digit," ujar Ketua Bidang Aktuaria dan Manajemen Risiko AAJI Fauzi Arfan dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/3/2021).

Meski alami penurunan, namun secara kuartalan pendapatan industri asuransi jiwa menunjukkan tren perbaikan.

Pada kuartal IV-2020 total pendapatan sebesar Rp 91,86 triliun, naik 81,7 persen dari kuartal III-2020 yang sebesar Rp 50,56 triliun.

"Kalau lihat trennya ada perbaikan yang cukup bagus dan kami lihat perbaikan ini akan berlanjut di 2021," tambah dia.

Secara rinci total pendapatan tahun lalu dari sisi pendapatan premi sebesar Rp 187,59 triliun, turun 6,1 persen dari kinerja di 2019 yang sebesar Rp 199,87 triliun.

Baca juga: Perusahaan Asuransi Jiwa Himpun Donasi Rp 500 Juta Untuk Korban Bencana

Terdiri dari premi baru mencapai Rp 114,75 triliun dan premi lanjutan Rp 72,84 triliun.

Selain itu, kinerja industri asuransi jiwa juga terpengaruh oleh merosotnya hasil investasi sebesar -23,7 persen, menjadi Rp 17,95 triliun di tahun lalu dari sebelumnya Rp 23,53 triliun di 2019.

"Sebagai industri yang sangat terpengaruh dengan situasi pasar modal, melambatnya ekonomi Indonesia akibat pandemi Covid-19 di 2020 berdampak secara langsung terhadap hasil investasi yang alami penurunan," jelas Fauzi.

Meski mengalami penurunan pendapatan, industri asuransi jiwa tetap melaksanakan pembayaran klaim nasabah.

Adapun pandemi turut mempengaruhi kinerja pembayaran klaim.

Baca juga: Marak Kasus Gagal Bayar Asuransi, OJK Terbitkan Aturan Baru

Klaim dan manfaat yang dibayarkan sebesar Rp 151,10 triliun sepanjang 2020, turun 2,4 persen dari sebelumnya Rp 154,83 triliun di tahun 2019.

Terdiri dari klaim manfaat akhir kontrak sebesar Rp 17,71 triliun, partial withdrawal Rp 15,32 triliun, klaim meninggal dunia Rp 12,24 triliun, klaim kesehatan Rp 9,88 triliun, klaim nilai tebus (surrender) Rp 90,76 triliun, dan klaim lain-lain Rp 5,19 triliun.

"Industri asuransi jiwa meningkatkan kolaborasi serta memperkuat saluran distribusi untuk dapat terus menjangkau nasabah walaupun dengan segala keterbatasan aturan selama masa pandemi ini,” kata Fauzi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com