Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Mamin Indonesia Raup Rp 173 Miliar dari Pameran di Jepang

Kompas.com - 16/03/2021, 13:58 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil meraup transaksi dagang mencapai 12 juta dollar AS atau Rp 173,11 miliar dalam pameran The 46th International Food and Beverage Exhibition (Foodex 2021).

Pameran yang berlangsung di Chiba, Jepang sepanjang 9-12 Maret 2021 itu, menjadi ajang untuk mencari produk mamin baru bagi buyer Jepang dan internasional.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kasan mengatakan, transaksi dagang itu merupakan kontribusi dari produk ayam karage beku dan durian palu beku kemasan sebesar 9 juta dollar AS.

Baca juga: Indonesia Bidik Perluasan Pasar Produk Makanan dan Minuman di Jepang

"Serta dari produk camilan, saos sambal, dan bumbu-bumbu yang mendapatkan order hingga 3 juta dollar AS," ujar Kasan dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3/2021).

Kasan menjelaskan, Jepang saat ini masih dalam status state of emergency (SOE).

Kondisi itulah yang membuat kebiasaan masyarakat bergeser ke mengonsumsi mamin yang praktis atau sekali pakai hingga makanan beku dalam kemasan. 

Selain itu, kondisi geografis yang rawan bencana, demografi yang mulai menua, serta mayoritas wanita Jepang yang juga turut aktif sebagai pekerja kantoran, membuat makanan beku menjadi tren dan semakin digemari di Negeri Sakura.

"Mamin yang praktis hingga makanan beku dalam kemasan menjadi primadona pada Foodex tahun ini," kata Kasan.

Baca juga: Mengintip Tren Bisnis Makanan serta Barang dan Jasa yang Akan Menggeliat di 2021

Foodex 2021 yang diselenggarakan di pusat pertemuan Makuharie Messe ini dihadiri lebih dari 26.000 pengunjung dari kalangan buyers, tradings, retailers, hingga produsen mamin di wilayah Jepang dan sekitarnya.

Pameran diikuti lebih dari 40 negara, termasuk Indonesia.

Indonesia sendiri menghadirkan Paviliun Indonesia dan diikuti perwakilan dari 17 produsen serta pelaku usaha mamin Indonesia.

Mereka di antaranya ada distributor merek makanan ternama, seperti Mayora, Indofood, Fiesta, Kokita, ABC, Finna, Gaga, dan Sasa.

Secara terpisah, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan, partisipasi Indonesia dalam gelaran Foodex merupakan salah satu upaya Kemendag untuk mendorong ekspor produk mamin di masa pandemi.

Baca juga: Menurut Sri Mulyani, Ini Alasan Transaksi Digital Perlu Diatur Ketat

"Karena permintaan produk mamin biasanya bertahan, bahkan cenderung meningkat," ucap dia.

Lutfi menilai, keberhasilan transaksi dagang dalam pemeran ini menunjukkan produk mamin Indonesia sangat diminati pasar Jepang.

Apalagi, Jepang merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki potensi pasar yang besar.

Hal itu terlihat pada peningkatan nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke Jepang selama 2016-2020 sebesar 8,72 persen. 

Nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke Jepang pada 2020 tercatat sebesar 211,7 juta dollar AS, menempatkan Indonesia sebagai eksportir ke-10 produk makanan olahan ke Jepang dengan pangsa pasar 1,77 persen.

Baca juga: Ada Holding Ultramikro, Pembiayaan ke UMKM Lebih Variatif

Produk utama makanan olahan ke Jepang diantaranya berbasis udang, ikan, kepiting, biskuit, dan buah-buahan.

Lutfi menambahkan, tren tingginya permintaan akan mamin Indonesia tentu perlu didukung oleh pemangku kepentingan lain, seperti perbankan terkait bantuan pembiayaan atau permodalan ekspornya.

Serta oleh produsen terkait ketersediaan, kualitas, dan kontinuitas produk.

"Selain itu, peran perwakilan perdagangan di luar negeri juga diharapkan akan mendorong terjadinya transaksi dan kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka menggenjot ekspor Indonesia," kata Lutfi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com