BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Lazada

Sistem Logistik E-commerce Bantu UMKM Percepat dan Perluas Rantai Distribusi

Kompas.com - 31/03/2021, 09:06 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.comLogistik berperan penting dalam kegiatan bisnis, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pasalnya, rantai distribusi baru berjalan jika sistem ini tersedia.

Pada dasarnya, kegiatan logistik, seperti pengadaan kebutuhan produksi dan pengiriman hasil produksi, dapat dilakukan secara mandiri oleh pelaku usaha.

Namun, hal tersebut justru kerap mendatangkan masalah. Alih-alih mengefisienkan biaya produksi, menjalankan kegiatan logistik mandiri malah menambah beban biaya dan bisa memperlama proses distribusi produk, apalagi bila sistem logistik belum mengandalkan teknologi digital.

Beruntung, saat ini teknologi berkembang begitu pesat. Berbagai platform e-commerce pun bermunculan menawarkan ekosistem pemasaran yang superlengkap, termasuk ketersediaan sistem logistik yang komprehensif. Pelaku UMKM bisa memanfaatkan hal tersebut untuk mempercepat kegiatan usaha dan memperluas rantai distribusi.

Studi bertajuk “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui e-Commerce” yang dilakukan Lazada pada kuartal IV-2020 menemukan, 92 persen UMKM yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform e-commerce merasa terbantu dalam urusan kegiatan logistik.

Selain mempermudah urusan logistik, pemanfaatan e-commerce juga memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya.

Riset yang sama mendapati bahwa 94 persen dari UMKM yang telah terdigitalisasi memperoleh pelatihan marketing dari e-commerce. Manfaat tersebut dirasakan oleh Fitria, pemilik toko Juara Snack yang memasarkan dagangannya di Lazada.

“Setelah bergabung dengan Lazada, saya menerima pelatihan intensif dari tim Lazada mengenai strategi pengembangan bisnis digital, termasuk mengenai peranan sistem logistik yang bisa dioptimalkan oleh toko,” ungkap Fitria dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (26/3/2021).

Fitria menambahkan, berkat pemanfaatan sistem logistik dan pelatihan dari e-commerce, ia mampu memproses hingga lebih dari 1.000 pesanan setiap hari tanpa kewalahan mengelola pengiriman.

Country Chief Logistics Officer Lazada Indonesia Philippe Auberger membenarkan hal tersebut. Sistem logistik Lazada, kata dia, memang telah mengandalkan big data analytics untuk memudahkan pengiriman barang.

Tak hanya itu, pemanfaatan teknologi pintar tersebut membuat pelaku usaha bisa memperoleh berbagai insight yang dibutuhkan dalam perencanaan bisnis, baik untuk jangka pendek maupun panjang.

“Selain (menyediakan sistem logistik berteknologi mumpuni), jaringan regional kami juga memungkinkan pebisnis untuk berekspansi ke negara lain. Peluang ini bisa didapat melalui solusi cross-border,” kata Philippe.

Dukung program pemerintah

Kegiatan logistik tak hanya berpengaruh pada lingkup usaha, tapi juga miliki dampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Karenanya, sejak 2012, pemerintah fokus mengembangkan Sistem Logistik Nasional (Sislognas). Program ini juga ditetapkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 26 Tahun 2021 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional.

Sayangnya, keberhasilan Sislognas masih bergantung pada sejumlah faktor. Salah satunya, dukungan dari e-commerce yang memiliki sistem logistik berteknologi pintar seperti Lazada.

Sebagai informasi, ekosistem logistik Lazada Indonesia telah terintegrasi dengan infrastruktur teknologi canggih milik Alibaba sejak 2019. Penggabungan ini menjadikan proses logistik end-to-end pada e-commerce tersebut berjalan efisien.

Saat ini, unit usaha logistik Lazada, yaitu Lazada Logistics Indonesia, memiliki 15.000 mitra kurir dan karyawan yang siap mengantar hingga 3,5 juta paket per hari ke seluruh Indonesia.

Selain itu, konsep Fulfillment by Lazada membuat brand dan seller dapat menitipkan produknya di warehouse (gudang) Lazada yang berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, untuk memastikan pengiriman berjalan tepat waktu.

Di warehouse yang memiliki luas 70.000 meter persegi itu, pergerakan pengiriman paket dimonitor secara ketat oleh sistem teknologi logistik terintegrasi.

Dengan segala keunggulan yang dimiliki, Lazada pun berhasil menyabet penghargaan World Customs Organization (WCO) Certificate of Merit 2021. Sertifikat bergengsi ini diberikan atas rekomendasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Lazada disebut sebagai platform e-commerce pertama di Indonesia yang menggunakan skema delivery duty paid untuk penyelesaian kepabeanan atas impor barang kiriman e-commerce.

Melalui skema itu, Lazada mampu menyelesaikan proses customs clearance untuk pengiriman barang impor dalam waktu rata-rata satu jam. Durasi ini lebih cepat dibandingkan proses manual. Pun, lebih efisien dari segi biaya.

“Kami berharap, sistem logistik Lazada mampu menjadi salah satu solusi dari isu umum di industri e-commerce dan bisa berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” kata Philippe.

E-commerce percepatan ekonomi digital nasional

Tak hanya menawarkan ekosistem logistik yang komprehensif, kehadiran e-commerce sebenarnya menjadi stimulus percepatan ekonomi digital nasional.

Selain menawarkan kemudahan kegiatan logistik, kembali merujuk studi Lazada, perusahaan besar di Indonesia yang sudah terdigitalisasi mengaku bahwa kehadiran e-commerce membantu mereka dalam menyusun strategi digital perusahaan dan penggunaan teknologi.

Hal tersebut karena e-commerce didukung oleh sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang pemasaran. Mereka dapat menganalisis dan memahami tren pasar dengan baik.

Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono mengatakan, Lazada sejak lama berkomitmen untuk menumbuhkan ekosistem ekonomi digital nasional.

“Kami berharap, pelaku e-commerce lain dapat terus mengembangkan program dan layanannya agar bisnis di Indonesia bertumbuh di ranah digital. Kami percaya bahwa melalui sinergi dalam percepatan transformasi digital ini, ekosistem ekonomi digital Indonesia akan terus berkembang pesat dan terus menjadi penopang roda perekonomian Indonesia,” kata Monika.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com