Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM Targetkan UMKM Berkontribusi 65 Persen dari PDB pada 2024

Kompas.com - 08/04/2021, 15:43 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menetapkan tujuh target kerja Kemenkop UKM hingga tahun 2024 dalam Rapat Koordinasi Bidang Koperasi dan UMKM Tahun 2021 di Yogyakarta.

Adapun target Kemenkop UKM hingga tahun 2024 mencakup peningkatan kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 65 persen, peningkatan kontribusi koperasi terhadap PDB menjadi 5,5 persen, dan peningkatan kontribusi ekspor UMKM menjadi 17 persen.

Selain itu, Teten juga menargetkan akan melahirkan 3.500 startup berbasis teknologi dan Informasi, melahirkan 500 koperasi modern, menjadikan lebih dari 10 juta usaha mikro bertransformasi ke sektor formal, serta peningkatan rasio menjadi 4 persen.

Baca juga: Ini Kendala Ekspor Produk UMKM

“Upaya pencapaian target tersebut tidak akan berjalan tanpa koordinasi, kolaborasi, dan sinergi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah,” ucap Teten dalam siaran pers, Kamis (8/4/2021).

Tidak hanya itu, Teten juga menetapkan empat agenda transformasi Kemenkop UKM, mencakup transformasi usaha sektor Informal ke formal, transformasi ke dalam rantai pasok, transformasi digital, dan modernisasi koperasi.

Dengan target dan agenda transformasi tersebut, Teten berhadap UMKM bisa memberi kontribusi positif dalam perekonomian nasional.

“Semoga sinergi produktif ini memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional,” ujar Teten.

Sebagai informasi, saat ini rasio kewirausahaan nasional yang sudah eksis berada di posisi 3,47 persen, lebih rendah dibanding negara-negara ASEAN seperti Singapura 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen.

Baca juga: Banyak UMKM Belum Terima Bantuan, Sri Mulyani Akui Eksekusinya Tersendat

Di sisi lain, kontribusi UMKM terhadap ekspor hanya 14,37 persen, lebih rendah dibanding negara lain, seperti Singapura 41 persen, Malaysia 18 persen, Thailand 29 persen, Jepang 25 persen, dan China 60 persen.

“Melihat proporsi dan peran KUMKM dalam perekonomian nasional, maka diperlukan peningkatan kerja terpadu, harmoni dan sinergi antarkementerian dan lembaga, bersama dinas yang membidangi Koperasi dan UMKM seluruh Indonesia, agar mampu mendorong pertumbuhan dan berkembangnya koperasi dan UMKM,” jelas Teten.

Sejalan hal tersebut, Kemenkop UKM pada tahun 2021 telah melaksanakan rintisan program dan kegiatan.

Sementara pada tahun 2022 Kemenkop UKM akan melanjutkan kegiatan prioritas atas mandat PP Nomor 7 Tahun 2021, mulai dari penanggungan biaya, pembinaan, serta pendampingan usaha mikro dalam perizinan usaha dan bantuan hukum.

Baca juga: BLT UMKM 2021 Sasar 12,8 Juta Pelaku Usaha Mikro

Selanjutnya, Kemenkop UKM juga akan memanfaatkan 30 persen infrastruktur publik untuk tempat pengembangan usaha dan promosi UMKM, mengimplementasikan alokasi 40 persen belanja pengadaan barang dan jasa pemerintah bagi UMKM, serta penyelenggaraan basis data tunggal UMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com