Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Top 5 Marketplace Indonesia yang Paling Banyak Dikunjungi Versi Riset Shopback

Kompas.com - 14/04/2021, 13:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perubahan perilaku konsumen di masa pandemi Covid-19 meningkatkan pemanfaatan aplikasi digital dalam hal memenuhi kebutuhan berbelanja.

Platform e-commerce Shopee menjadi aplikasi dengan kunjungan tertinggi berdasarkan riset yang diperoleh dari ShopBack.

Galuh Chandra Kirana, Country Manager of ShopBack Indonesia mengatakan, berdasarkan survey yang dilakukan ShopBack kepada 2,025 pengguna e-commerce pada 8-10 Maret 2021 berusia 18 – 55 tahun ke atas yang berasal dari empat tier kota di seluruh Indonesia, dari pulau Sumatera hingga Papua, dengan beragam latar belakang pendidikan dan sosioekonomi, perilaku konsumen memang berubah drastis dalam setahun terakhir.

Baca juga: Apa Itu COD dalam Jual Beli Online? Simak Risiko dan Keuntungannya

Dalam riset ShopBack, posisi kedua sebagai platform e-commerce yang paling banyak dikunjungi adalah Tokopedia, kemudian Lazada, selanjutnya Bukalapak, dan terakhir Blibli.

Adapun alasan utama konsumen berkunjung ke marketplace tersebut, 56 persen responden mengatakan banyak promo menarik yang diberikan.

Alasan lain yang membuat banyak konsumen berkunjung ke top 5 marketplace tersebut adalah karena marketplace tersebut terpercaya, yakni berdasarkan pengakuan 53 persen responden. 52 persen lagi mengatakan proses memesan dan membayar produk sangat mudah, 51 persen responden mengatakan adanya fasilitas gratis ongkir, dan 48 persen sisanya menilai aplikasi atau situs mudah digunakan.

“Ini bertujuan untuk meningkatkan user experience dan memberikan benefit yang lebih baik untuk pengguna. kami juga ingin membantu merchant dan partner mendapatkan pemahaman lebih luas terhadap pasar dan konsumen yang mereka tuju. Tidak menutup kemungkinan insight yang kami bagikan juga dapat menunjukkan peluang pada area yang selama ini mungkin belum mereka sentuh,” ungkap Galuh dalam siaran pers, dikutip Rabu (14/4/2021).

Sementara itu, metode pembayaran favorit untuk digital payment atau e-wallet secara umum memang merajai opsi metode pembayaran ketika konsumen berbelanja online, namun perbedaan gender, tier kota, dan generasi menunjukkan preferensi berbeda selain e-wallet.

Berdasarkan gender, perempuan lebih menggemari pembayaran via e-wallet dan transfer lewat internet/mobile banking. Laki-laki lebih menyukai Cash on Delivery (CoD).

Baca juga: Mengenal Arti Reseller dan Dropship


Sementara berdasarkan tier kota, masyarakat di kota tingkat Metropolitan dan kota besar lebih suka membayar dengan cara transfer via internet/mobile banking, sementara kota tingkat menengah dan kecil lebih suka CoD dan cicilan non-kartu kredit.

Berdasarkan generasi, e-wallet sangat disukai segala generasi dari usia 18-55 tahun, namun di luar e-wallet, ternyata baby boomers dan millenials lebih suka transfer via internet/mobile banking, sementara gen X dan gen Z lebih menyukai CoD.

Secara keseluruhan, metode pembayaran favorit paling disukai adalah dengan menggunakan dompet digital (OVO, Go-Pay, ShopeePay, DANA sebesar 65 persen reseponden. 48 persen menyukai metode pembayaran tunai di tempat, dan 45 persen lainnya menyukai metode transfer via internet atau mobile banking.

Selanjutnya, 31 persen responden menyukai metode transver via ATM, 26 persen lainnya memilih pembayaran via minimarket atau supermarket, 11 persen melalui jasa cicilan di luar cicilan kartu kredit, dan 9 persen memilih pembayaran dengan kartu kredit.

Baca juga: Lisensi dan Franchise, Apa Bedanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com