Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Bakal Dibuka, Pemulihan Zona Merah Jadi Prioritas

Kompas.com - 28/04/2021, 09:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaa Uno berencana membuka kembali pariwisata di beberapa destinasi di Indonesia, salah satunya di Bali, yang selama ini dinilai mengalami mati suri akibat pandemi Covid-19.

Adapun prioritas yang dilakukan saat ini adalah dengan memulihkan zona merah menjadi zona hijau.

“Tentunya kita harus yakinkan bahwa langkah-langkah kita untuk menyiapkan zona-zona hijau dan daerah-daerah yang bukan lagi masuk ke dalam daerah merah, itu yang harus kita sampaikan sebagai prioritas utama,” kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Selasa (27/4/2021).

Sandiaga mengatakan, saat awal ia menjabat sebagai Menteri Parekraf Januari 2021, tingkat kunjugan wisatawan di Indonesia mengalami peningkatan. Per hari rata-rata, 2.200-2.500 wisatawan, terakhir mencapai 4.000-4.500 wisatawan.

“Ini merupakan hal yang menjadi capaian baik karena seiring dengan penerapan protokol kesehatan yang menghadirkan rasa aman dan nyaman, sehingga rasa percaya dari para wisatawan nusantara bisa kita pupuk kembali dan mulai berkegiatan dan bermobilitas di Bali,” jelas dia.

Baca juga: Mau Coba Pinjol? Simak Dulu 6 Hal Penting Ini

Sementara itu, kota wisata lainnya yang ditargetkan akan kembali dibuka adalah Yogyakarta dan Sumatera Barat. Sandiaga mengatakan, di Yogyakarta terdapat peningkatan jumlah hunian hotel, sementara di Sumatera Barat ada peningkatan kunjungan di kawasan wisata.

“Kalau kita lihat dari destinasi tulang punggung seperti Yogyakarta juga ada peningkatan dari tingkat hunian hotel. Sementara itu, dari kunjungan saya di Sumatera Barat, geliat dan peningkatan daripada kunjungan mulai dirasakan,” ungkap Sandiaga.

Di Yogyakarta, Sandiaga berharap acara untuk mengisi akhir Ramadhan bisa digelar dengan bingkai PPKM mikro, yang disertai protokol kesehatan ketat dan disiplin.

“Ini capaian menggembirakan, tapi tetap kita terus waspada karena kita ada di tengah-tengah pandemi. Dengan keputusan meniadakan mudik kewaspadaan kita semakin ditingkatkan. Belajar dari kasus di India,” kata dia.

Sandiaga mengatakan, kenaikan kasus di India diawali dari sebuah prosesi yang menimbulkan kerumunan. Prosesi tersebut berdampak pada risiko yang luar biasa dan berakibat meningkatkan jumlah kasus penularan Covid-19. Ini diperburuk dengan ketidakmampuan fasilitas kesehatan untuk menangani kasus Covid-19.

“Jangan sampai ini terjadi di Indonesia, oleh karena itu kita harus eling lan waspodo,” ujar dia.

Baca juga: Banyak Diminati, Apa Keuntungan Kuliah di Sekolah Kedinasan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com