KOMPASIANA---Hubungan sosial antarmanusia memang selalu menarik dan tidak ada habisnya untuk diperbincangkan.
Hubungan dengan tetangga rumah, misalnya, akan ada saja permasalahan yang timbul di sana; bisa karena tidak akrab atau sudah dekat sekalipun.
Padahal, tetangga itu bukanlah saudara dekat maupun jauh kita. Tapi, tetangga bisa jadi orang terdekat kita saat membutuhkan sesuatu.
Bisa jadi, reaksi tetangga kepada kita adalah cerminan dari bagaimana kita menjalin hubungan dengan mereka. Bisa jadi.
1. Jurus Praktis Menepis Omongan Tetangga
Karena kita tidak bisa mengatur bagaimana reaksi orang lain terhadap diri kita, maka segala tudingan maupun omongan orang lain kepada kita semestinya bisa disikapi dengan bijak.
Daripada merisaukan apa yang orang lain pikirkan tentang diri kita, tulis Kompasianer I Ketut Suweca, mengapa tidak fokus pada apa yang kita kerjakan, yang kita cita-citakan?
"Berfokus dan bertekun pada tugas, tanggung jawab, dan pekerjaan, pada upaya meraih impian, akan membawa kita menuai hasil pada saatnya," lanjutnya.
Akhirnya, gosip yang menerpa kita dengan sendirinya sudah dijawab oleh keberhasilan kita. Jadi, jawab dengan hasil karya, bukan dengan kata-kata. (Baca selengkapnya)
2. Bibit dan Bobot Omongan Tetangga Grup
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.