JAKARTA, KOMPAS.com - Tindak kejahatan di sektor perbankan digital makin sering terjadi di tengah masyarakat. Terbaru, kejadian menimpa seorang nasabah Bank Mandiri bernama Asrizal Ashka (49).
Dia mengaku telah kehilangan dana sebesar Rp 128 juta dari tabungannya di Bank Mandiri.
Padahal sebelumnya di hari yang sama, uang nasabah tersebut masih utuh ketika dilakukan pengecekan saldo. Namun di hari yang sama, ketika ia akan melakukan transaksi transfer, saldonya tiba-tiba habis.
Baca juga: Uang Nasabah Hilang Rp 128 Juta, Bank Mandiri: Transaksi Sah Tak Bisa Diganti
Diperkirakan, nasabah tersebut menjadi korban tindak kejahatan skimming ATM.
Mengutip laman sikapiuangmu.ojk.go.id pada Minggu (23/5/2021), ada berbagai macam bentuk kejahatan digital yang bisa terjadi di masyarakat. Namun, setidaknya ada tiga kejahatan digital yang paling sering terjadi dan harus diwaspadai.
Berikut tiga kejahatan perbankan digital yang kerap terjadi di masyarakat:
Skimming adalah tindakan pencurian data kartu ATM/debit dengan cara menyalin (membaca atau menyimpan) informasi yang terdapat pada strip magnetis secara ilegal.
Strip magnetis merupakan garis lebar hitam yang berada di bagian belakang kartu ATM dan berfungsi untuk menyimpan seluruh informasi penting dalam kartu, seperti nomor kartu, masa berlaku, hingga nama nasabah.
Nah, cara untuk menyalin informasi pada strip magnetis tersebut dilakukan dengan menggunakan alat pembaca kartu (card skimmer) yang ditempatkan pada slot kartu di mesin ATM/debit atau bahkan mesin Electronic Data Capture (EDC) saat kamu berbelanja menggunakan kartu debit atau kredit.
Disamping tindakan tersebut, pelaku juga akan berusaha mendapatkan PIN kartu ATM/debit dengan mengintip tombol yang kamu tekan saat bertransaksi di mesin ATM/alat EDC atau bisa juga dengan menempatkan kamera kecil yang dipasang pada sudut tersembunyi di mesin ATM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.