Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Mandiri Dampingi Petani di Kebumen Bikin Perusahaan

Kompas.com - 23/05/2021, 16:17 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melakukan pemberdayaan petani padi di Kebumen, Jawa Tengah melalui program mewirausahakan petani. Program pendampingan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Lewat program ini, dibentuk PT Mitra Desa Kebumen (MDK) yang akan mengimplementasikan program dengan empat tahap, yakni pra tanam, tanam, panen dan pascapanen.

PT MDK merupakan perusahaan yang kepemilikan sahamnya adalah petani dari 19 gabungan kelompok tani (Gapoktan) Kecamatan Kutowinangun, yang diwakili oleh Koperasi Migatani Lestari Mandiri dan PT Mitra BUMDes Nusantara (MBN). Perusahaan ini bakal dikelola secara profesional.

Baca juga: Sampai April 2021, Bank Mandiri Telah Salurkan KUR Sebesar Rp 13,1 Triliun

Tujuan program ini agar petani mendapatkan kemudahan akses permodalan, pengetahuan budidaya tanam terbaik, pengolahan beras, sehingga menghasilkan produksi beras premium dan bernilai jual tinggi yang dapat dipasarkan secara luas, baik online maupun offline.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pendekatan pemberdayaan melalui program mewirausahakan petani adalah langkah positif. Di mana kemandirian dan kesejahteraan petani menjadi fokus utama, karena PT MDK milik para petani yang akan merasakan langsung keuntungan dari hasil usaha perusahaan.

"Bank Mandiri memberikan dukungan penuh untuk program ini, antara lain berkolaborasi dengan Pertamina memberikan bantuan berupa Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) sehingga petani di Kebumen dapat meningkatkan hasil produksi berasnya menjadi beras premium yang bernilai jual tinggi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (23/5/2021).

Selain itu, Bank Mandiri juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk akses permodalan. Serta memberikan bantuan pembinaan dan pendampingan kepada petani bekerja sama dengan PT MBN sebagai pembina PT MDK dengan melibatkan akademisi.

Adapun PT MDK juga bekerja sama dengan Pupuk Indonesia Holding Company, yang berperan dalam penyediaan pupuk, bibit padi, serta pestisida untuk kebutuhan pertanian.

Baca juga: Bank Mandiri Siapkan Kredit Murah Tanpa Agunan untuk Pasang Solar Panel

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, skema program mewirausahakan petani di Kebumen ini mereduplikasi program serupa yang telah dilakukan di Pamarican, Jawa Barat. Diharapkan program kali ini dapat mengikuti keberhasilan pada proyek tersebut.

Proyek Pamarican diinisiasi sejak 2017 dan kini telah beroperasi secara mandiri sehingga mampu memberikan nilai tambah secara berkesinambungan. Bahkan, tercatat sudah lebih dari 6.200 petani dan 258 kelompok tani terlibat pada proyek ini.

Kinerja optimal pada proyek SPBT Pamarican, katanya, tidak hanya terlihat dari kenaikan penyerapan bahan baku, namun juga pada aspek produksi beras, penjualan, serta laba PT Mitra Desa Pamarican (MDP), perusahaan yang dibentuk oleh petani Pamarican.

PT MDP berhasil mendongkrak panen petani sebesar 97 persen menjadi 6.594 ton pada akhir tahun lalu, yang kemudian diserap perusahaan untuk di olah menjadi beras premium.

Per akhir tahun lalu, kemampuan PT MDP menyerap bahan baku dari hasil panen petani pun meningkat tajam sebesar 74 persen menjadi 7.404 ton.

Berkat itu, PT MDP berhasil mendorong pertumbuhan laba hingga tumbuh lebih dari 200 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Capaian ini pun dikontribusi oleh kenaikan penjualan beras bermerk 'Si Geulis' hingga 100 persen secara tahunan menjadi 6.814 ton senilai Rp Rp67 miliar atau naik 120 persen.

Untuk mengoptimalisasi penjualan, saat ini beras 'Si Geulis' juga telah dipasarkan secara online di Blanja.com dan beberapa platform e-commerce lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com