JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan defisit APBN hingga April 2021 mencapai Rp 138,1 triliun.
Angka ini setara dengan 0,83 persen dari PDB RI dari target defisit sebesar 5,7 persen tahun ini. Defisit juga setara 13,7 persen dari target defisit mencapai Rp 1.006,4 triliun.
"Defisit APBN hingga April 2021 sedikit mengalami perbaikan Rp 138,1 triliun, juga relatif lebih rendah," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI secara virtual, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Pemerintah Proyeksikan Defisit APBN 2022 Turun hingga ke 4,5 Persen dari PDB
Wanita yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Indonesia (IAEI) ini menyebut, defisit terjadi lantaran penerimaan negara lebih rendah dibanding belanja negara untuk mengantisipasi dampak Covid-19.
Tercatat, penerimaan negara hingga April 2021 baru Rp 585 triliun. Capaian tersebut setara 33,5 triliun dari target yang ditetapkan dalam APBN 2021 mencapai Rp 1.743,6 triliun.
Pendapatan negara ini didapat dari pajak Rp 374,9 triliun atau 30,5 persen dari target sebesar Rp 1.229,6 triliun. Meski masih terkontraksi -0,46 persen, kontraksinya lebih baik dibanding -3 persen pada tahun 2020.
"Dibanding tahun lalu, pertumbuhan ini sudah lebih baik karena tahun lalu bulan April 2020 pertumbuhan penerimaan pajak kontraksinya -3 persen, jadi ada perubahan arah," ungkap Sri Mulyani.
Sementara itu, penerimaan negara dari bea dan cukai mencapai 78,7 triliun dari target Rp 215 triliun, PNBP Rp 131,3 triliun dari target Rp 298 triliun, dan hibah sebesar Rp 100 miliar dari target Rp 900 miliar.
Angka tersebut masih tumbuh masing-masing sebesar 36,5 persen (year on year/yoy), 14,9 persen (yoy), dan 94,2 persen (yoy).
Sri Mulyani mencatat belanja negara sudah tembus Rp 723 triliun hingga April 2021, atau 26,3 persen dari target Rp 2.750 triliun sepanjang tahun ini.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.