"Kiranya dapat terus mendukung Garuda dengan senantiasa menggunakan layanan penerbangan kami, serta menyampaikan masukan dan kritikan mengenai layanan Garuda kedepannya," tutup Irfan.
Seperti diketahui, kondisi keuangan Garuda Indonesia tengah terpuruk.
Utang perseroan menumpuk hingga mencapai Rp 70 triliun dan diperkirakan terus bertambah Rp 1 triliun tiap bulannya.
Baca juga: Rachmat Gobel Harap Likuidasi Jadi Opsi Terakhir Selamatkan Garuda Indonesia
Oleh sebab itu, perseroan menawarkan progam pensiun dini kepada karyawan sebagai salah satu upaya bertahan.
Di sisi lain, Kementerian BUMN tengah mengkaji 4 opsi penyehatan Garuda Indonesia.
Opsi tersebut terdiri dari, pertama, pemerintah terus mendukung Graruda Indonesia dengan memberikan pinjaman atau suntikan ekuitas.
Kedua, menggunakan hukum perlindungan kebangkrutan untuk merestrukturisasi kewajiban Garuda Indonesia mencakup utang, sewa, dan kontrak kerja.
Ketiga, merestrukturisasi Garuda Indonesia dan mendirikan perusahaan maskapai nasional baru yang fokus pada penerbangan domestik.
Baca juga: Erick Thohir: Garuda Indonesia Akan Fokus ke Penerbangan Domestik
Serta keempat, Garuda Indonesia dilikuidasi dan sektor swasta dibiarkan mengisi kekosongan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.