Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Di Masa Pandemi Ini Pertanian Semakin Tangguh...

Kompas.com - 04/06/2021, 12:04 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi kinerja sektor pertanian selama masa pandemi.

Dia mengatakan, ketika sektor lain terdampak, pertanian justru mengalami pertumbuhan positif.

“Di masa pandemi ini, pertanian semakin tangguh. Kinerja ekspor pertanian terus meningkat, berkontribusi sebesar 3 persen dari keseluruhan ekspor Indonesia,” ujarnya dalam siaran resminya, dikutip Kompas.com, Jumat (4/6/2021).

Baca juga: Kembali Jalankan RJIT, Mentan SYL: Dalam Pertanian Harus Ada Air

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor pertanian memang semakin mentereng. Sepanjang 2020, ekspor pertanian Indonesia telah mencapai Rp 451,8 triliun, naik 15,79 persen dari periode sebelumnya yaitu Rp 390,16 triliun.

Terkhusus perunggasan rakyat, Airlangga menyebutkan pemerintah akan terus mendukung pengembangan korporasi untuk meningkatkan kinerjanya.

Dia mengapresiasi langkah Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang akan memberikan bantuan sarana produksi (saprodi) budidaya jagung kepada Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR).

“Kerja sama Kementan-PINSAR dalam membudidayakan jagung di lahan seluas 1.000 hektar ini ke depannya harus bisa direplikasi. Apalagi jagung merupakan bahan utama pakan unggas,” sebutnya.

Para pelaku industri unggas rakyat, saat ini menghadapi tantangan fluktuasi harga pakan hingga bibit ayam. Airlangga mengharapkan demand dan supply bisa seimbang sehingga harga pun menjadi normal.

“Untuk itu, dibutuhkan langkah-langkah khusus, seperti penggunaan benih jagung rendah aflatoksin yang terbukti baik untuk bahan pakan, modernisasi peternakan rakyat, dan meningkatkan akses pembiayaan,” tuturnya.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya akan mendukung korporasi industri unggas rakyat. Para pelaku industri unggas rakyat diharapkan dapat membuat perencanaan bisnis yang matang berdasarkan metodologi yang kuat.

“Dalam industri, tentunya harus dipikirkan hulu hingga hilirnya, ada pengolahan awal dan akhir. Harus juga dipikirkan pasarnya dan salah satu bentuk korporasi dalam industri unggas adalah memproduksi jagung sendiri. Jadi para peternak tidak lagi perlu tergantung dengan pasokan dari luar,” ungkap Syahrul.

Syahrul juga kembali menegaskan keberpihakannya kepada peternak rakyat. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan mengawal kepentingan petani dan peternak.

“Saya minta PINSAR jangan jauh-jauh. Terus dekat dengan kami. Kita perbaiki dan rumuskan bersama pengelolaan industri unggas ini,” ujarnya.

Adapun Ketua penyelenggara kegiatan yang sekaligus Ketua Umum PINSAR Singgih Januratmoko menyambut positif dukungan pemerintah.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Kekebalan Sektor Pertanian di Tengah Pandemi

Saat ini, industri unggas rakyat memiliki kontribusi nyata bagi sektor perekonomian dengan menyerap tenaga kerja sekitar 2 juta orang.

“Semakin banyak pula generasi milenial yang terjun ke industri ini,” sebut Singgih.

Mewakili para peternak unggas, Singgih mengharapkan adanya kebijakan dari pemerintah untuk menstabilkan harga bibit ayam (day old chicken/DOC). Kementerian Perdagangan diharapkan dapat menetapkan harga batas atas untuk DOC. “Kami mohon Pak Airlangga bisa membantu,” ungkap Singgih.

Selain itu, Singgih juga mengharapkan pemerintah bisa turut menetapkan aturan untuk menjaga harga jagung agar stabil. Meski kemarin sempat tinggi, saat ini harga jagung sudah turun ke kisaran Rp 5.000.

Baca juga: BPS: Inflasi Mei 0,32 Persen, Ditopang Sektor Pertanian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com