Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Isu Pekerja Ini Jadi Fokus Kemenaker di GNB

Kompas.com - 07/06/2021, 09:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Tenaga Kerja (PTM) Anggota Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual membahas beberapa isu ketenagakerjaan dan kebijakan sosial, serta penataan kembali dunia kerja yang terdampak Covid-19.

Sekjen Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan, dalam pertemuan tersebut, GNB mendesak agar ILO memperkuat dukungannya kepada negara-negara anggota dalam mewujudkan pemulihan dunia kerja yang terdampak Covid-19.

"GNB mendesak ILO untuk memperkuat dukungan kepada anggota-anggotanya dalam mewujudkan pemulihan dampak Covid-19 terhadap dunia kerja, khususnya dalam tiga isu penting (memastikan akses vaksinasi Covid-19, memajukan ekonomi digital, dan mengembangkan potensi SDM)," ujar Anwar Sanusi yang disampaikan melalui siaran pers dikutip Senin (7/06/2021).

Baca juga: Kemenaker Minta Manajemen Giant Penuhi Hak Pekerja Yang di-PHK

Terkait dengan akses vaksinasi Covid-19, Anwar menilai pekerja membutuhkan akses vaksinasi yang tepat waktu, terjangkau, dan adil untuk semua negara. Indonesia meminta anggota GNB mendesak ILO untuk memperkuat keterlibatannya dengan WHO untuk mewujudkan tujuan ini.

"ILO harus memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi pekerja kesehatan dan pekerja garis depan lainnya, serta pekerja kunci dan esensial, termasuk pelaut di semua negara yang terkena dampak," kata Anwar.

Kedua, dalam memajukan ekonomi digital untuk menciptakan kesempatan kerja sebagai sarana mengatasi ketimpangan antara negara berkembang dan negara maju.

Pihaknya mendukung upaya GNB mengatasi kesenjangan digital di antara masyarakat di dalam negeri dan antar negara, serta untuk memobilisasi peningkatan kerja sama pembangunan.

Isu ketiga, yakni mengembangkan, menerapkan, dan mengadaptasi rencana respon dan pemulihan nasional yang berpusat pada manusia, atas permintaan negara anggota.

Anwar mengatakan, fokus dukungan khusus harus diberikan kepada negara-negara dengan kapasitas terbatas untuk melaksanakan rencana tersebut.

"Dukungan sebagaimana dimaksud, para pekerja di wilayah Arab yang diduduki termasuk di antara mereka yang paling rentan oleh dampak pandemi," kata Anwar.

Baca juga: Pekerja dan Manajemen Indomaret Sepakat Damai

PTM GNB dihadiri lebih dari 120 Negara Anggota GNB, dan diwakili oleh 15 negara dalam sesi General Debate. Ke-15 negara tersebut yakni Suriah, Kuba, Venezuela, Iran, Maroko, Palestina, Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Belarus, Namibia, Mesir, dan Filipina.

Pertemuan ini juga membahas seputar konflik antara Palestina dan Israel. Pelanggaran berat dan berulang terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh Israel dan agresi berkelanjutan di wilayah Palestina yang secara nyata sangat berdampak pada kondisi sosial-ekonomi, tenaga kerja, dan pekerjaan di Palestina.

Sebagai anggota GNB, baik Pemerintah maupun masyarakat Indonesia telah berkontribusi memberikan bantuan kepada rakyat Palestina, baik di tingkat multilateral maupun bilateral.

"Kami siap bekerja sama dengan negara-negara anggota GNB dan organisasi internasional yang relevan untuk mencapai pemulihan yang berpusat pada manusia, melalui pekerjaan yang layak, dan pertumbuhan yang inklusif untuk semua," ujar Anwar.

Baca juga: Kemenaker Segera Pulangkan 7.300 Pekerja Migran yang Ditahan Imigrasi Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com