Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPDB-KUMKM Optimalkan Pendampingan Wirausaha Pemula Melalui Platform RIDI

Kompas.com - 05/07/2021, 15:00 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus mengoptimalkan program kerja sama dengan para inkubator wirausaha terpilih guna mendampingi koperasi maupun pelaku usaha pemula atau startup potensial di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini rasio kewirausahaan di Indonesia masih 3,47 persen dari total populasi penduduk di Indonesia.

Akhir tahun ini, ditargetkan naik menjadi 3,55 persen.

Baca juga: Kemenkop UKM Dorong Koperasi Simpan Pinjam Bentuk Holding, Apa Manfaatnya?

Kepala Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM sekaligus Ketua Koordinasi Kegiatan Inkubator Wirausaha Andika Sunandar mengatakan, pada tahun ini program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM akan fokus kepada digitalisasi sistem proses inkubasi melalui platform Room for Incubation Development Over Internet (RIDI).

"Kami fokus untuk melakukan proses inkubasi secara digital, jadi menggunakan aplikasi RIDI, platform RIDI ini nantinya digunakan oleh inkubator untuk melakukan inkubasi sehingga seluruh proses nantinya akan termonitor oleh aplikasi," ujar Andika melalui siaran pers, Senin (5/7/2021).

Andika berharap, dengan pendampingan koperasi maupun startup potensial di Indonesia, maka akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja baru serta mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan mitigasi dampak pandemi Covid-19 bagi perekonomian nasional.

Andika menjelaskan, dengan menggunakan platform digital RIDI, nantinya semua konten atau materi pelatihan inkubasi akan menggunakan sistem RIDI, mulai dari rekrutmen tenant, pembelajaran secara online, hingga proses bisnis pitching menggunakan platform RIDI yang sudah terintegrasi.

Baca juga: Ini Penjelasan Kemenkop UKM Terkait Temuan BPK Terkait BPUM yang Tak Tepat Sasaran

Untuk saat ini, dalam mendukung kinerja Inkubator Wirausaha, LPDB-KUMKM juga tengah menyiapkan materi pelatihan secara digital berupa audio visual yakni podcast.

Hal ini dilakukan agar memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19.

“Podcast kita digunakan untuk program pembelajaran inkubasi kepada tenant. Jadi tenant-tenant akan mendapatkan pengalaman dari narsumber yang sudah kami wawancarai melalui kegiatan podcast ini, supaya nanti pengalaman tersebut dapat digunakan untuk menjalankan proses bisnisnya,” kata Andika.

Dalam program Inkubator Wirausaha LPDB-KUKM ini, para tenat akan dilatih, didampingi, hingga difasilitasi sampai tahap business pitching, yakni pertemuan antara calon investor dengan pemilik usaha.

“Kami harapkan dari kegiatan business piching ini yaitu, akan ada tenant-tenant yang mendapatkan pinjaman atau pembiayaan, Investasi dan/atau kejasama dari stakeholder ataupun mitra LPDB-KUMKM guna dapat mengembangkan bisnis yang dimiliki,” kata Andika.

Baca juga: Ini Strategi yang Bisa Dipakai Para UMKM Home Decor jika Ingin Tembus Pasar Ekspor

Tahun ini, LPDB-KUMKM telah menyeleksi delapan Inkubator Wirausaha yang nantinya akan bekerja sama dengan LPDB-KUMKM guna mendorong peningkatan kewirausahaan sehingga dapat berkontribusi aktif terhadap perekonomian Indonesia di masa depan.

Adapun delapan Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM yang terpilih antara lain, Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW) Jawa Timur, Inkubator Bisnis LPPM Universitas Udayana Bali, Siger Innovation Hub Lampung, dan Pusat Inkubator Bisnis Universitas Ottow Geissler Papua.

Kemudian, Cubic Inkubator Bisnis Jawa Barat, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga Jawa Timur, Pusat Inkubator Bisnis-Oorange Universitas Padjajaran Jawa Barat, serta Pusat Pengembangan Inovasi dan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com