Sementara kinerja ekspor industri pengolahan mencapai 14,08 miliar dollar AS atau naik 7,34 persen (mtm) dan 45,91 persen (yoy).
Lalu ekspor di pertambangan mencapai 2,91 miliar dollar AS, naik 11,75 persen (mtm) dan 92,80 persen (yoy).
"Komoditas pertambangan yang meningkat secara bulanan adalah tembaga, batubara, lignit, bijih logam lainnya," beber Margo.
Baca juga: BPS: Juni 2021 Deflasi 0,16 Persen
Berdasarkan negara tujuan, ekspor Indonesia dengan kenaikan terbesar pada bulan Juni adalah ke China, diikuti oleh Jepang, Korea Selatan, dan Filipina. Namun, ekspor ke India, Swiss, Pakistan, Australia, dan Afrika menurun.
Secara garis besar, pangsa ekspor nonmigas tidak berubah, yakni yang terbesar adalah ke China dengan pangsa 23,88 persen.
Pada Juni ini, Indonesia mengekspor barang senilai 4,13 miliar dollar AS. Komoditas utama yang diekspor adalah bahan bakar mineral, besi dan baja, serta lemak dan minyak hewan nabati.
Pangsa besar kedua adalah AS, dengan pangsa 12,34 persen. Komoditas utamanya adalah pakaian dan aksesories atau rajutan, karet dan barang dari karet, serta alas kaki.
"Kemudian yang ketiga adalah jepang 1,36 miliar dollar AS dengan pangsa 7,87 persen. Komoditas utama yang diekspor adalah bijih terak, abu logam, mesin dan perlengkapan elektrik, bahan bakar mineral dan lain-lain," pungkas Margo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.