Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Heran RI Kebanjiran Makanan Halal Impor

Kompas.com - 29/07/2021, 00:36 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyayangkan Indonesia masih harus mengimpor produk makanan halal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat muslim di dalam negeri.

"Jangankan sebagai produsen dan menjadi pemain global, untuk memenuhi kebutuhan makanan halal domestik saja kita masih harus impor," kata Ma'ruf Amin dilansir dari Antara, Kamis (29/7/2021).

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia masih cukup besar membelanjakan produk halal, yakni mencapai 173 miliar dollar AS atau 12,6 persen dari pangsa pasar produk makanan halal dunia.

"Indonesia justru menjadi konsumen produk halal terbesar di dunia, menjadi konsumen terbesar dibandingkan dengan negara mayoritas muslim lainnya," tukas Ma'ruf Amin.

Baca juga: Luhut Geram Terlalu Banyak Laptop Impor untuk Pendidikan

Indonesia bahkan juga belum mampu mengoptimalkan potensi yang ada untuk meningkatkan industri produk halal di dalam negeri. Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan potensi tersebut di industri produk halal seperti Malaysia.

"Kita belum mampu memanfaatkan potensi secara optimal seperti Malaysia, bahkan Brasil dengan muslim minoritas, utamanya dalam menjadikan dirinya sebagai produsen makanan halal terbesar di dunia," jelasnya.

Merujuk pada Global Islamic Report Tahun 2019, Brasil tercatat memiliki nilai ekspor produk makanan dan minuman halal terbesar di dunia, yakni mencapai 5,5 miliar dolar AS.

Negara dengan minoritas muslim lain yang mengekspor produk makanan dan minuman halal terbesar kedua di dunia adalah Australia, dengan nilai ekspor 2,4 miliar dolar AS.

Baca juga: Jokowi Heran: Saya Ngomong Benci Produk Asing, Begitu Saja Ramai

Dengan kondisi demikian, Ma'ruf Amin berharap seluruh pihak terkait untuk dapat memanfaatkan seluruh potensi dan meningkatkan ekspor produk halal, sehingga Indonesia dapat menjadi produsen halal terbesar di dunia.

"Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, termasuk kegiatan usaha syariah baik skala besar maupun kecil," ujar mantan Ketua MUI itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com