Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turbulensi Industri Penerbangan Terus Berlanjut

Kompas.com - 02/08/2021, 11:04 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi covid-19 masih membawa turbulensi bagi industri penerbangan di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Kerugian dan karyawan yang dirumahkan menjadi opsi yang sulit dihindari.

Kondisi itu setidaknya tampak dari dua maskapai penguasa langit Indonesia, yakni PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan Lion Air Group. Merujuk catatan Kontan.co.id, GIAA sepanjang kuartal pertama 2021 mencetak rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 384,35 juta dollar AS, membengkak dari periode yang sama tahun 2020 yang berjumlah 120,16 juta dollar AS.

Dari sisi total pendapatan, perolehan GIAA di tiga bulan pertama tahun 2021 hanya sebanyak 353,07 juta dollar AS. Perolehan ini anjlok 54,03 persen jika dibandingkan total pendapatan kuartal I 2020 yang sebesar 768,12 juta dollar AS.

Di tempat lain, Lion Air Group pun mengatur strategi untuk menjaga kontinuitas perusahaan. Tetap beroperasi secara bertahap, Lion Air Group rata-rata mengoperasikan 10-15 persen dari kapasitas normal sebelum pandemi Covid-19 yakni rerata 1.400 penerbangan per hari.

Baca juga: 2 Cara Cek Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2021

Lion Air Group juga mengumumkan pengurangan tenaga kerja dengan merumahkan karyawan (status tidak Pemutusan Hubungan Kerja/PHK) menurut beban kerja (load) di unit masing-masing yaitu kurang lebih prosentase 25-35 persen karyawan dari 23.000 karyawan.

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Denon Prawiraatmadja menyampaikan, pihaknya merasa prihatin dengan situasi maskapai di Indonesia saat ini. Selama pandemi covid-19 belum teratasi, industri penerbangan dan perusahaan maskapai masih akan tertekan.

Dia berharap, vaksinasi bisa diakselerasi sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) bisa lebih cepat terbentuk. Dengan begitu, mobilitas masyarakat dan penggunaan transportasi udara bisa lekas pulih.

"INACA berharap penyelenggaraan vaksin bisa dilakukan lebih cepat dan dalam jumlah besar, karena vaksin diharapkan bisa menjadi solusi atas masalah kesehatan dan perekonomian. Kunci utama semua maskapai dan kegiatan ekonomi adalah penanganan pandemi," kata Denon saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (1/8/2021).

Pengamat dari Lembaga Manajemen FEB UI Toto Pranoto mengamini, situasi industri penerbangan belum menujukkan tren pemulihan (recovery) pada tahun ini. Apalagi pandemi yang belum sepenuhnya terkendali membuat mobilitas manusia dan barang masih sangat terbatas.

International Air Transport Association (IATA) juga memproyeksikan pada 2021 global airlines masih akan membukukan kerugian. Oleh sebab itu, GIAA dan Lion Air Group pun menjalankan strategi yang juga diterapkan oleh banyak maskapai lainnya di dunia.

"Maka cost restructuring jadi langkah prioritas, terutama penyederhanaan jumlah pesawat, karena leasing cost sangat mahal. Penyederhanaan jumlah SDM juga jamak dikerjakan supaya overhead cost bisa ditekan," kata Toto.

Di sisi lain upaya diversifikasi pendapatan juga harus terus ditingkatkan, terutama dari bisnis angkutan kargo. Untuk utilisasi load factor penumpang, maka strategi promosi seperti menjual tiket secara diskon dan promosi lainnya perlu diperhatikan.

"Mudah2-mudahan juga captive market seperti penerbangan Umrah bisa dibuka kembali. Jadi dua maskapai ini bisa sedikit tarik nafas," pungkas Toto. (Ridwan Nanda Mulyana | Handoyo)

Baca juga: Cek Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS, Login di sscasn.bkn.go.id

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pandemi belum terkendali, turbulensi di industri penerbangan berlanjut di tahun ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com