Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Panduan Budidaya Lobster Air Tawar, dari Memilih Wadah hingga Panen

Kompas.com - 08/08/2021, 13:52 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Lilly bilang, calon induk yang berkualitas adalah yang pertumbuhaanya paling cepat, yang punya nafsu makan besar, gerakannya lincah, berwarna cerah dan disarankan untuk tidak memilih lobster air tawar yang berkepala besar dan tubuh kecil, karena itu menandakan kekurangan makanan.

5. Pemijahan induk lobster

Calon Induk yang dipijahkan telah berusia 10 – 12 bulan atau saat panjang tubuhnya mencapai 15 – 17 cm. Induk jantan dan betina yang akan dipijahkan disatukan dalam akuarium berukuran 40 x 40 x 30 cm dengan ketinggian air 20 cm.

Jumlah induk yang ditebar dalam wadah pemijahan tersebut adalah induk jantan 3 ekor dan induk betina 5 ekor. Lilly menjelaskan, dalam wadah pemijahan tersebut diberikan tempat persembunyian berupa pipa paralon. Jumlah dan ukuran tempat berlindung harus disesuaikan dengan jumlah dan ukuran induk.

“Proses pemijahan ditandai dengan terlihatnya telur di bagian abdomennya, selanjutnya induk betina di inkubasi ke wadah perawatan telur,” tambah Lilly.

Baca juga: Jejak Bandara Internasional Pertama Indonesia di Kemayoran

6. Proses penetasan telur

Untuk wadah penetasan telur yang digunakan adalah akuarium, bak plastik, atau kolam semen dengan ukuran 1 x 1 x 1 m dengan ketinggian air 0,5 m. Wadah sebesar ini, menurut Lilly bisa menampung 400 benih atau 2 ekor induk betina.

Di dalam akuarium penetasan telur ini dapat diberi pipa paralon untuk persembunyian atau untuk tempat benih yang akan menetas. Selama proses pengeraman dan penetasan, suhu dan wadah harus tetap di jaga agar selalu stabil, karena telur sangat sensitif terhadap perubahan suhu.

Pada minggu pertama, telur berbentuk bulat dan masih berwarna kuning. Selanjutnya, telur akan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan mulai tampak bagian-bagian tubuh seperti mata dan kaki. Setelah satu bulan, semua bagian tubuh sudah terbentuk sempurna menetas.

“Pada bagian itu, sebagian anakan yang baru menetas masih menempel pada induk untuk mendapatkan nutrisi dari induknya. Selanjutnya, anakan-anakan tersebut akan terlepas dari induknya secara bertahap,” ungkap dia.

Dalam waktu 2 – 3 hari, seluruh benih akan terlepas dari tubuh induknya. Bila dalam waktu tersebut masih ada benih yang menempel, sebaiknya dilepaskan dengan cara mengoyang-goyanngkan tubuh induk di dalam air secara perlahan.

Baca juga: Ada Promo, Tambah Daya Listrik Cuma Bayar Rp 202.100 pada Agustus 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com