Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Kartu Vaksin Jadi Syarat Masuk Mal Dinilai Sudah Tepat

Kompas.com - 10/08/2021, 13:26 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Indef Ahmad Heri Firdaus menilai penggunaan kartu vaksin Covid-19 sebagai syarat masuk pusat perbelanjaan termasuk mal sudah tepat.

Menurut dia, cara ini mampu mengantisipasi penyebaran Covid-19 dan menekan angka kasus positif corona.

"Ini bagus untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 meski divaksin enggak jadi jaminan orang bisa terpapar lagi atau enggak. Cuma memang risikonya lebih ringan gejalanya," kata Ahmad Heri Firdaus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

Baca juga: PPKM Diperpanjang Lagi, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Kembali Anjlok

Dia menyebut, segala upaya untuk menekan angka penularan Covid-19 memang harus dilakukan agar ekonomi bisa pulih lebih cepat. Pulihnya ekonomi akan membantu warga bekerja dan berjualan kembali sehingga mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.

"Tetap segala macam upaya yang bisa dilakukan untuk bisa mengendalikan pandemi ini bisa dilakukan," tutur dia.

Menurutnya, melampirkan kartu vaksinasi Covid-19 sudah tepat karena mampu dijangkau semua orang mengingat pemerintah menyediakan vaksin gratis. Hal ini tentu berbeda dengan melampirkan hasil rapid test antigen atau swab PCR yang berbayar dan memiliki batas waktu tertentu.

Bahkan menurutnya, jika ada cara lain yang bisa dilakukan selain melampirkan kartu vaksin Covid-19, cara itu perlu diimplementasikan asal tidak mengganggu kegiatan ekonomi.

"Pandemi ini bisa tersebar virusnya kalau ada kegiatan ekonomi, maka kegiatan ekonomi yang harus diterapkan pola prokes kesehatan ketat. Kita boleh beraktivitas, tapi harus makin ketat prokesnya," sebut dia.

Baca juga: Jokowi Ingatkan Pasar Modal Waspada Kondisi Ekonomi RI Kuartal III 2021

Lebih lanjut dia memprediksi, kuartal IV-2021 bisa menjadi titik balik pemulihan jika penanggulangan Covid-19 di kuartal III-2021 bisa ditangani. Kesehatan menjadi aspek penting dalam akselerasi pemulihan ekonomi.

Cara pemerintah dan masyarakat mematuhi protokol kesehatan menjadi titik utama penurunan penyebaran Covid-19. Jika ekonomi sudah pulih pun, seluruh pihak harus tetap waspada karena Covid-19 hanya menurun, bukan sepenuhnya hilang.

"Kita harap kuartal III jadi titik rendah kinerja ekonomi 2021. Mudah-mudahan titik baliknya setelah di kuartal III. Setelah bisa mengatasi ledakan kasus Covid-19, kita bisa (mendapat) pemulihan di triwulan IV," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan dilakukan uji coba pembukaan mal secara bertahap di wilayah PPKM Level 4.

Baca juga: Jokowi: Saya Senang Peningkatan Investor BEI Didominasi Domestik dan Milenial

Ia menjelaskan, uji coba pembukaan mal selama sepekan ke depan akan dilakukan di kota Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Adapun ketentuan kapasitas pengunjungnya hanya 25 persen dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Di sisi lain, hanya masyarakat yang telah menerima vaksinasi Covid-19 yang diperbolehkan masuk ke mal. Ketentuan ini untuk menekan potensi terjadinya penularan Covid-19 di pusat perbelanjaan.

Tak cukup itu, kata Luhut, syarat lainnya adalah hanya masyarakat yang berusia di atas 12 tahun dan di bawah 70 tahun yang diperbolehkan berkunjung ke mal.

"Pemerintah akan melakukan uji coba pembukaan secara gradual untuk mal atau pusat perbelanjaan di wilayah dengan level 4, dengan memperhatikan implementasi protokol kesehatan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin (9/8/2021).

Baca juga: PPKM Level 4 Diperpanjang sampai Tanggal Berapa Lagi? Ini Kata Luhut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com