Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Migrasi ke BSI, Kartu BNI Syariah Tak Bisa Dipakai di Mesin ATM BNI

Kompas.com - 14/08/2021, 05:30 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Kartu ATM BNI Syariah saat ini tidak bisa lagi dipakai transaksi di mesin ATM BNI, setelah dilakukannya proses migrasi rekening di Bank Syariah Indonesia (BSI).

Meski demikian, bukan berarti kartu ATM BNI Syariah yang lama tidak bisa digunakan sama sekali. Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo menyampaikan penjelasan mengenai hal ini.

“Kartu ATM (BNI Syariah) bisa dipakai di semua bank-bank lain kecuali memang di (mesin) ATM BNI,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Daftar Biaya Transaksi Nasabah BSI di Mesin ATM Bank Lain

Ini sekaligus menjawab sejumlah pertanyaan nasabah terkait kenapa kartu ATM BNI Syariah tidak bisa digunakan lagi.

Firman menyebut, memang ada potensi adanya kesulitan nasabah dalam bertransaksi menggunakan kartu ATM lamanya setelah dilakukan migrasi rekening BSI.

“Kebetulan beberapa nasabah buat (kartu) ATM-nya kan sebelum tahun 2018, nah itu belum ada chip dan GPN, nah itu masih kesulitan juga buat transaksi di (mesin) ATM-ATM lain, kecuali ATM itu sudah ada GPN-nya dan lain-lain,” jelasnya.

Lantas bagaimana pemberlakuan biaya transaksi menggunakan kartu ATM BNI Syariah yang lama?

“Biaya transaksi sama kayak biaya transaksi umum. Kalau dulu nasabah BNI Syariah transaksi di mesin ATM BNI, kayak penarikan tunai itu enggak ada kena biaya. Karena mesin ATM-nya sama,” ucapnya.

“Nah kalau sekarang transaksi di mesin ATM BSI tidak ada biaya. Tapi kalau di mesin ATM bank lain berlaku tarif sesuai ketentuan masing-masing bank,” jelasnya.

Baca juga: Tabungan Nasabah Eks-BNI Syariah Senilai Rp 16,1 Triliun Pindah ke BSI

BSI sendiri secara resmi juga telah mengumumkan perihal kartu BNI Syariah yang tidak bisa digunakan bertransaksi di mesin ATM BNI.

“Mohon maaf, untuk saat ini kartu ATM ex BNI Syariah belum dapat digunakan di ATM BNI. Kartu ATM ex BNI Syariah dapat digunakan di seluruh ATM BSI tanpa biaya dan gratis biaya tarik tunai di ATM Mandiri atau gunakan ATM Bank lain dengan biaya sesuai ketentuan,” tulis pengumuman Bank BSI dikutip dari laman resminya, Sabtu (14/8/2021).

Info lebih lanjut mengenai hal ini, nasabah bisa menghubungi call centre BSI 14040 tekan 1 atau kunjungi cabang BSI terdekat dengan ketentuan protokol Covid- 19.

Informasi selengkapnya dapat diakses pada link berikut: bit.Iy/BSIFAQ

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) melakukan proses roll-out atau auto-migrasi rekening terhadap lebih dari 1 juta rekening nasabah eks-BNI Syariah pada 9-10 Agustus 2021.

Dalam auto migrasi nasabah eks-BNI Syariah kali ini jumlah tabungan nasabah alias Dana Pihak Ketiga (DPK) yang akan dimigrasikan tercatat senilai Rp 16,1 triliun.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan proses auto migrasi bertujuan untuk mengintegrasikan sistem tiga bank setelah merger sehingga nasabah bisa menikmati produk dan layanan Bank Syariah Indonesia dengan optimal.

“Setelah auto-migrasi dilakukan maka seluruh cabang BSI akan melakukan konsolidasi dan persiapan di tanggal 1 November 2021 dimana seluruh sistem, standar layanan, produk, dan bisnis proses sudah menjadi satu di Bank Syariah Indonesia,” kata Hery dalam keterangannya, dikutip Selasa (10/8/2021).

Baca juga: Layani Pengiriman Uang Antar-Negara, BSI Gandeng Western Union

Selain itu auto-migrasi juga dilakukan terhadap 66.000 rekening pembiayaan dengan nilai Rp 15,4 triliun. Saat ini, sebanyak 3,2 juta nasabah eks-BNI Syariah telah melakukan migrasi ke sistem Bank Syariah Indonesia dengan nominal mencapai Rp 30,5 triliun.

Jumlah itu setara dengan 24 persen dari total nasabah BSI. Selain itu BSI juga akan melakukan proses migrasi seluruh produk yang berasal dari BNI Syariah dan BRI Syariah. Migrasi ini termasuk pada produk unggulan yang dimiliki masing masing bank legacy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com