Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Investasi di Sektor Parekraf, Sandiaga Gandeng Bahlil

Kompas.com - 24/08/2021, 09:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menjalin kerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mendorong investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sandiaga mengatakan, melalui nota kesepahaman dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, diharapkan kerja sama ini dapat memulihkan sektor parekraf yang saat ini terdampak oleh pandemic Covid-19 berkepanjangan.

"Memang sektor parekraf saat ini sedang tertekan, dan ini adalah bagian dari proses investasi di sektor parekraf. Tentunya dalam keadaan seperti sekarang kita melihat kondisi sektor kita tertekan. Tapi ada peluang jika kita bisa memanfaatkan peluang tersebut,” kata Sandiaga secara virtual, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Bantu Proyek Mangkrak, Bahlil: Ibaratnya Ini Strategi Permainan Bola Juventus...

Sandiaga mengungkapkan, dirinya sangat mengenal sosok Menteri Bahlil yang mampu memanfaatkan peluang untuk keluar menjadi pemenang, dengan mengawali karir sebagai pengusaha lokal di Provinsi Papua. Kemudian menjadi pengusaha nasional, dan saat ini berada di posisi Menteri Investasi.

“Ini adalah sebuah kenaikan kelas yang diperlukan oleh para pelaku usaha parekraf dan UMKM lainnya dimanapun berada. Pak Menteri Investasi (Bahlil) adalah contoh satu peluang terbuka yang tidak disia-siakan oleh beliau untuk mengambil kesempatan mencetak diri menjadi pemenang," katanya.

Sandiaga mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman ini adalah wujud kerja sama saling menguntungkan yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kerja sama ini berlaku selama tiga tahun dan dapat diperpanjang sesuai kesepakatan.

Adapun poin-poin kerja sama yang disepakati antara lain pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi, pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan riset, edukasi, dan pengembangan parekraf, peningkatan kapasitas SDM, pengembangan destinasi dan infrastruktur di bidang parekraf.

Kerja sama juga mencakup pengembangan industri dan investasi di bidang parekraf, pengembangan pemasaran peluang investasi parekraf, koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dalam pengembangan parekraf, koordinasi dan harmonisasi dalam penyusunan kebijakan di bidang parekraf.

Baca juga: Bahlil: Investasi dari AS, Australia, dan Korsel Bakal Masuk Tahun Ini

Dalam kesempatan ini, Menteri Bahlil berpesan kepada para pelaku usaha agar tidak pesimistis dan tetap percaya diri dengan kondisi saat ini. Sebagai pengusaha yang meniti karir dari bawah, dia merasakan kondisi yang dialami pelaku usaha. Namun, Bahlil meminta agar semua pelaku ekonomi kreatif dapat bangkit dan tumbuh kembali seperti sebelum adanya Covid-19.

"Saya ingin katakan begini, jangan pernah kita pesimistis di saat posisi kita terendah. Saya pernah merasakan posisi paling di bawah, menengah, sampai sekarang. Kalau kita jadi pengusaha di titik terendah di bawah, jangan kita pesimis dan tidak percaya diri. Karena pengusaha hebat adalah pengusaha dari bawah naik ke atas kemudian jatuh lagi dan bangkit lagi," kata Bahlil.

Bahlil menegaskan di tengah pandemi ini, salah satu sektor yang paling tertekan adalah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Dari sisi investasi, realisasi penanaman modal di sektor pariwisata menurun tajam selama pandemi.

“Oleh karenanya, kerja sama ini salah satu yang ingin diprioritaskan adalah mendorong pembenahan infrastruktur pariwisata selama pandemi Covid-19 ini. Untuk itu kami akan membentuk tim kecil agar dapat berkoordinasi secara intens dengan Kemenparekraf,” ujar Bahlil.

Baca juga: Sandiaga Uno Bagikan Rahasia agar Bisnis Mampu Bertahan di Masa Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com