Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Justru Menguat Tipis

Kompas.com - 01/09/2021, 09:56 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif dan cenderung melemah di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (1/9/2021). Sementara itu nilai tukar rupiah rupiah menguat pada perdagangan di pasar spot.

Melansir data RTI pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.145,77 atau melemah tipis 4,52 poin (0,07 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.150,29.

Sebanyak 191 saham melaju di zona hijau dan 177 saham di zona merah. Sedangkan 172 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,02 triliun dengan volume 2,18 miliar saham.

Sementara itu, bursa saham di Asia mayoritas hijau dengan kenaikan Indeks Nikkei 0,85 persen, Shanghai Komposit 0,02 persen, dan indeks Strait Times 0,7 persen, indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,61 persen.

Baca juga: September Ceria, KA Bandara Beroperasi Lagi hingga Kabar Terbaru Bandara Changi

Sedangkan Wall Street kemarin ditutup negatif dengan penurunan indek Dow Jones Industrial Average (DJIA) 0,11 persen, S&P 500 turun 0,14 persen, dan Nasdaq melemah 0,04 persen.

Sebelumnya, analis Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai IHSG akan bergerak melemah hari ini. Menurut dia, pelemahan terjadi karena secara teknikal candlestick membentuk hanging man doji mengindikasikan potensi terkoreksi.

“IHSG diprediksi melemah. Investor masih akan mencermati perkembangan terkait kebijakan Tapering di Amerika Serikat serta kasus Covid-19 serta PPKM yang resmi diperpanjang meskipun terlihat jumlah kasus harian sudah turun cukup signifikan,” ujar Dennies.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.259 per dollar AS, atau naik 8 poin (0,06 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.268 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terhadap dollar AS ini masih didukung oleh pernyataan The Fed soal kenaikan suku bunga yang tidak terburu-buru.

Baca juga: Rincian Harga Emas Antam Hari ini Mulai dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Menurut Ariston, The Fed masih ingin mendapatkan konfirmasi dari data-data ekonomi AS terutama data tenaga kerja. Data tenaga kerja AS versi pemerintah AS akan dirilis Jumat pekan ini.

"Nilai tukar rupiah bisa menguat lagi hari ini dengan momentum penguatannya yang besar kemarin. Ada potensi ke kisaran support Rp 14.230 per dollar AS Dengan resisten di kisaran Rp 14.300 per dollar AS," kata Ariston.

Sementara dari dalam negeri, pelonggaran aktivitas ekonomi membantu penguatan rupiah. Hari ini juga akan dirilis data inflasi Indonesia bulan Agustus.

"Bila hasilnya tidak mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang bisa diartikan tingkat konsumsi terjaga meskipun situasi PPKM, ini bisa mendukung penguatan rupiah," jelas Ariston.

Baca juga: IHSG Diprediksi Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com