Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Wait And See, Penawaran di Lelang SUN Pekan Ini Turun

Kompas.com - 14/09/2021, 19:28 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/9/2021).

Pada lelang kali ini, jumlah penawaran yang masuk turun dibanding lelang SUN terakhir. Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 80,66 triliun.

Jumlah ini lebih kecil dibandingkan lelang SUN yang digelar Selasa (31/8/2021) atau dua minggu lalu. Saat itu, penawaran yang masuk mencapai Rp 116,10 triliun yang merupakan rekor tertinggi sepanjang tahun ini.

Baca juga: Menimbang Risiko dan Manfaat Utang Pemerintah di Era Pandemi

Head of Investment Avrist Asset Management Ika Pratiwi Rahayu melihat, hasil ini masih berada di bawah targetnya yang sebesar Rp 90 triliun – Rp 100 triliun.

Ia juga melihat, kalau penurunan ini karena investor yang masih mengambil sikap wait and see.

“Kemungkinan investor masih mengambil sikap wait and see menanti hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) di akhir bulan ini,” kata Ika kepada Kontan.co.id, Selasa (14/9/2021).

Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 21 triliun pada lelang kali ini, sejalan dengan target indikatif yang ditetapkan.

Dalam lelang SUN kali ini, seri FR0090 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2027 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 21,69 triliun.

Namun, seri FR0091 justru menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dalam lelang kali ini. Nominal yang diserap pemerintah mencapai Rp 6,6 triliun, dengan yield rata-rata yang dimenangkan sebesar 5,98 persen.

Banyaknya investor yang masuk ke tenor lima tahun, kata Ika, karena adanya sentimen risk-off dan sikap wait and see, sehingga banyak investor memilih tenor lebih pendek dalam portofolionya.

Baca juga: Mengenal SBN, Sumber Utang Pemerintah Paling Besar Saat Ini

Untuk yield secara keseluruhan, Ika mengamati, seluruh tenor mengalami penurunan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan, jika dibandingkan dengan lelang sebelumnya.

“Hanya satu seri FR0091 yang mengalami sedikit kenaikan pada lelang hari ini di 5,99 persen dibandingkan 5,98 persen pada lelang sebelumnya,” kata Ika.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Investor wait and see, penawaran di lelang SUN pekan ini turun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com